Suatu hari yang damai
sejumlah ahli fisika dari berbagai penjuru dunia berkumpul di sebuah cafe.
Untungnya, para pelayan kafe adalah mahasiswa ITB (Institut Teknologi Bandung),
UI (Universitas Indonesia), UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), NUS
(National University of Singapore), UKM (Universitas Kebangsaan Malaysia), MIT
(Massachuesset Institute of Teknology) dan mahasiawa lainnya yang menceritakan
suasana pesta. Ceritanya begini. Setiap tamu melirik newton, namun dia terus
saja bergerak berputar dengan kecepatan tetap tanpa menunjukkan aksi-reaksi.
Einstein berfikir bahwa suasana pesta relatif menyenangkan. Coulomb dimuati
tanggung jawab sebagai panitia pelaksana pesta. Thomson menikmati roti bola
berisi kismis. Pauli datang terlambat, sehingga tereksekusi dari yang lain dan
memisahkan diri ke sudut ruangan. Pascal mengalami banyak tekanan sehigga
kurang bisa menikmati suasana. Archimedes berteriak “eureka” ketika berhasil
keluar dari kerumunan massa yang mendesaknya. Ohm terus menghambat ide Ampere
tentang arus berita “Komputer Optik”. Hamilton berusaha memanfaatkan waktu
seoptimal mungkin. Volt berfikir bahwa komunikasi di pesta itu sangat
potensial. Hibert berusaha mencari ruang nyaman di sudut kafe. Heisenberg,
mungkin hadir, mungkin juga tidak hadir di pesta itu. Milikan tampak sekali
meneteskan minyak wangi Italinya. De Broglie lebih banyak berdiri di tempat
sambil melambai-lambaikan tangan. Born mencari peluang untuk menemui
Schrodinger yang terhalang oleh gelombang arus para tamu. Stefan dan Boltzman terlibat
diskusi serius tenteng panas (kalor). Watt menunjukkan daya kritis
pembicaraannya. Hertz terlihat hilir mudik di dekat meja beberapa kali setiap
detik. Farady memiliki kapasitas perut yang besar untuk es krim. Oppenheimer
sibuk dibombardir berbagai pertanyaan terutama pertanyaan “tentang banyaknya
pemboman di Indonesia”. Fisikawan Indonesia tidak tampak di tengah kerumunan.
Tapi ternyata...
Pesta Rakyat Fisika
inspirasi tania
Oktober 25, 2013
No comments
Read More