Lima Alasan Anak Zaman Now Ga Minat Jadi Petani
April 10, 2018
No comments
Petani adalah pekerjaan mulia, tanpanya tak kan ada nasi terhidang di meja. Sayangnya semakin lama jumlah petani semakin sedikit peminatnya. Anak-anak petani tak lagi ingin menjadi petani. Dalam benak mereka, jika menjadi petani maka taraf hidup tidak akan meningkat. Terhormat adalah saat anak petani kemudian bekerja di perusahaan, berdasi, bersepatu kinclong plus kemana mana membawa mobil kantor. Sawah yang diwariskan untuknya hanya sekadar investasi, sewaktu waktu dijual dijadikan pemukiman.
Ga usah liat data juga bakal ketauan apabila jumlah lahan pertanian semakin berkurang. Jumlah petani pun tak semakin bertambah tetapi semakin sedikit. Bagi anak muda zaman now, sangat jarang menjadikan petani sebagai cita-cita dia kelak.
Berikut terangkum alasan anak muda zaman now ga minat buat jadi petani.
1. Brainstorming Orang Tua
Banyak orang tua yang pekerjaannya petani berharap anaknya tidak seperti dirinya. Mereka tak ingin anaknya berpeluh dibawah sinar matahari. Menurut sebagian orang tua menjadi petani itu adalah pekerjaan rendahan dan kasar. Jadi ketika anaknya bekerja kantoran atau Menjadi PNS itu lebih mulia, lebih dihormati. Makanya sejak masih kecil biasanya sudah ditanamkan dalam sanubari anak-anak untuk tidak menjadikan petani dalam list cita-cita mereka.
2. Merasa Meter Kerennya Menurun
Bersahabat dengan lumpur dan bercengkerama dengan cacing pada masa sekarang seolah menurunkan ukuran keren dalam diri generasi zaman now. Mereka merasa lebih keren ngetik-ngetik di lepi plus duduk di ruangan ber-AC. Misal kenalan sama cewek juga pastinya lebih mantap bilang pegawai bank ketimbang petani. Padahal mah ya...kalau dia petani dengan lahan berhektar hektar penghasilannya udah pasti lebih gedhe dari pegawai bank.
3. Pekerjaan yang Kurang Ngehits dan Kekinian
Padahal kalau dipikir-pikir bakal lebih ngehits jadi petani loh daripada pegawai. Di lahan pertanian pastilah banyak spot yang instragamabel. Nemu kepompong cekrek, nemu kupu-kupu cekrek, nemu cacing cekrek, tanaman berbunga cekrek, rumput liar cekrek. Tuh....tuh....tuh, sehari udah nyekrek berapa aja coba? Belum lagk kalau ada pohon di lahan, bisa banget kan ya buat manjat-manjat terus liat pemandangan. Sebenarnya jadi petani bisa ngehits juga, kay...
4. Kurang Menjanjikan
Tidak bisa dipungkiri harga jual hasil pertanian memang rendah. Meski harga melambung tinggi di pasaaran tapi di petani mah kadang terasa tak adil. Sekali ada perusahaan yang membeli di atas harga minimal aja diperkarakan (masih ingat kasus beras mak nyus?). Tengkulak kadang memberi modal duluan untuk petani mulai menanam tapi, giliran panen belinya semau dia. Yaaah, wajar banyak yang beranggapan jadi petani tidak menjanjikan. Padahal mah ya, kalau kita serius menjadi petani di masa depan adalah pekerjaan yang menjanjikan.
5. Persepsi Masyarakat
Yups bener banget, persepsi masyarakat tentang pekerjaan ini. Lulusan sarjana terus jadi petani itu berasa gimanaaa gitu di masyarakat. Kalau yang ngejalaninnya PD dan dia bisa membuktikan kalau sukses ga harus jadi pegawai sih, lambat laun persepsi masyarakat bakal luntur juga.
0 comments:
Posting Komentar