Iseng tadi nyekrol tulisan, nemu judul Tabina Evren Karissa. Huumh, sebuah tulisan yang mengisahkan tentang kronologi kelahiran putri pertamaku. Lucu, geli, haru, dan berjuta rasanya saat menuliskan tulisan itu. Meski pas dibaca ulang banyak yang typo #eh dan penulisan yang jauuuuh dari syahdu.
Tidak terasa, hari ini tepat di hari Ibu kau sudah berusia 1 Tahun 20 Hari. Usia yang sudah mulai nannanana. Cukup bisa membuat ibu boyoken ngikutin segala tingkah polahmu. Belum jalan sih, tapi masih dalam proses belajar jalan. Merangkak kesana kemari. Naik-naik ke atas meja dan kursi. Makan apa saja yang ada dihadapanmu, entah pete sambel apa ajaaa. Rasa kepomu sungguh buanyak. Ambisimu mendapatkan sesuatu sangat luar biasa. Terkadang emosi tak terbendung. Banyak yang merasa menjadi korban "amarahmu", Nak. Dari cakaran, gigitan, jedhukan. Ndengklak-ndengklak saat kami tidak menuruti keininginanmu. Ogah pakai jilbab, ga mau diselimutin kalau tidur. Kaos kaki dan sepatu tak mau kau pakai. Wkwkwkwkwk... istilah si Kung, Rokel kau Bin. Di usia setahun 20 hari ini, kau sudah bisa berjalan 4 dan 5 langkah. MAsih tertatih tapi kamu udah kebanyakan gaya hahahaha.
Mbah uti mulai gusar karena sudah setahun tapi kau belum bisa berlari. Padahal ibu yakin, kalau kau bisa berlari mbah Uti juga tetep komplen hahahah. Begitulah manusia, Nak. Kalau ngikutin kemauan manusia itu bakal capek. Mirip ibuk yang nyoba nurutin kemauan Tabina, capek.
Tapi taukah kau, Tabina. Ibu tetap yakin bahwa kelak saat kau sudah akil baligh kau akan menjadi anak yang bertanggung jawab dan mampu menundukkan nafsumu. Kau pasti akan sadar bahwa tidak semua keinginan harus terwujud. Karena kau harus yakin bahwa Allah akan memberikan yang paling baik buat kamu. Tab, sungguh lisan ibu selalu ada doa baik untukmu. Bahkan kadang hanya air mata menjadi wakil atas doa yang tak dapat terucap.
Semoga Allah ridho atas hidupmu, kamu ridho dengan ridha Allah, dan kami semua juga ridha dengan itu.
Yang ibu tahu hari ini, ibu harus menjelma menjadi seorang manusia bisa yang rajin belajar. Belajar bagaimana cara mendidikmu, mengenalkanmu dengan adab-adab yang berlaku. Adab kepada Allah, orang tua, guru, teman, dan lain sebagainya.