Konflik? Kadang harus diciptakan untuk menguji sesuatu. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu seberapa keras karang kalau belum pernah membenturkan diri atau mencoba menghancurkan. Apalagi saat rasa keras, panar, pedas hanya dirasa degan indra peraba dimana masing-masing orang memiliki kepekaan yang berbeda. Setiap orang perlu untuk mencobanya. Agar pada akhirnya dia mengetahui parameter itu pas atau tidak dengannya.
Konflik. Kadang harus sengaja dicipta untuk mengeatahui suatu batasan. Batasan kasih sayang, batasan kesabaran. Meski teori mengatakan sabar tak berbatas dan beberapa mencoba mengamini nya tetap saja pada titik tertentu seseorang harus tunduk pada sebuah batas. Dalam batas itu kita akan mengetahui seberapa jauh harus melangkah. Sehingga kita dapap mengambil pelajaran di masa depan agar tidak melampauinya. Atau jangan sampai menyentuh batas limit.
Konflik. Kadang harus diciptakaan. Agar dia bisa menjadi tolok ukur beberapa hal. Reaksi pertama adalah dia. Begitu kira-kira. Segala kepanikan yang diciptakan akan memberitahukan kepada kita tentang isi yang ada di dalam seseorang. Dia bahkan bisa bereksplorasi menjadi sesuatu yang menurut orang tak mampu. Menjelma menjadi manusia yang menurut orang lain dia tidak sanggup melakukannya. Penguasaan diri terhadap sesuatu akan menjadi kunci segalanya. Butuh waktu memang untuk orang mampu menguasai diri kemudian dia menguasai keadaan. Yaps, saat konflik diciptakan akhirnya kita akan tahu sesiapa yang bisa menguasai keadaan. Dan dengan alasan serta motif apa dia memiliki kekuatan untuk menguasainya.
Konflik. Akan membuka sebuah rahasia kepada kita bahwa seseorang memiliki sesuatu di dalamnya. Seperti halnya durian, siapa sangka dibalik duri yang menakutkan tersimpan buah lemer. Atau seperti kedondong dia halus diluar tapi menyimpan sisi kasar di dalam. Ya... konflik bisa membuka banyak sekali tabir yang disembunyikan.
Lalu setelahnya? Kita akan tahu siapa kawan siapa lawan. Siapa bijak siapa tidak bijak. Siapa bisa mengambil pelajaran siapa tidak mampu mengambilnya. Sekali lagi,konflik kadang perlu sengaja diciptakan agar gambar tak selamanya harmoni. Kadang butuh warna tak selaras untuk menambah keindahan. Hanya saja bukan berarti ketidakselarasan itu boleh dilakukan berkali-kali. Shock terapi itu kadang butuh, kan?
Sesepagi sarapan dengan skenario tak sedap yang agak sengaja dilakukan. Em, anggap saja semua itu adalah jawaban atas ucapan. Aku butuh pembuktian.
Read More
Konflik. Kadang harus sengaja dicipta untuk mengeatahui suatu batasan. Batasan kasih sayang, batasan kesabaran. Meski teori mengatakan sabar tak berbatas dan beberapa mencoba mengamini nya tetap saja pada titik tertentu seseorang harus tunduk pada sebuah batas. Dalam batas itu kita akan mengetahui seberapa jauh harus melangkah. Sehingga kita dapap mengambil pelajaran di masa depan agar tidak melampauinya. Atau jangan sampai menyentuh batas limit.
Konflik. Kadang harus diciptakaan. Agar dia bisa menjadi tolok ukur beberapa hal. Reaksi pertama adalah dia. Begitu kira-kira. Segala kepanikan yang diciptakan akan memberitahukan kepada kita tentang isi yang ada di dalam seseorang. Dia bahkan bisa bereksplorasi menjadi sesuatu yang menurut orang tak mampu. Menjelma menjadi manusia yang menurut orang lain dia tidak sanggup melakukannya. Penguasaan diri terhadap sesuatu akan menjadi kunci segalanya. Butuh waktu memang untuk orang mampu menguasai diri kemudian dia menguasai keadaan. Yaps, saat konflik diciptakan akhirnya kita akan tahu sesiapa yang bisa menguasai keadaan. Dan dengan alasan serta motif apa dia memiliki kekuatan untuk menguasainya.
Konflik. Akan membuka sebuah rahasia kepada kita bahwa seseorang memiliki sesuatu di dalamnya. Seperti halnya durian, siapa sangka dibalik duri yang menakutkan tersimpan buah lemer. Atau seperti kedondong dia halus diluar tapi menyimpan sisi kasar di dalam. Ya... konflik bisa membuka banyak sekali tabir yang disembunyikan.
Lalu setelahnya? Kita akan tahu siapa kawan siapa lawan. Siapa bijak siapa tidak bijak. Siapa bisa mengambil pelajaran siapa tidak mampu mengambilnya. Sekali lagi,konflik kadang perlu sengaja diciptakan agar gambar tak selamanya harmoni. Kadang butuh warna tak selaras untuk menambah keindahan. Hanya saja bukan berarti ketidakselarasan itu boleh dilakukan berkali-kali. Shock terapi itu kadang butuh, kan?
Sesepagi sarapan dengan skenario tak sedap yang agak sengaja dilakukan. Em, anggap saja semua itu adalah jawaban atas ucapan. Aku butuh pembuktian.