Terkadang, manusia butuh mengetahui dimana sebenarnya posisinya dihadapan manusia lainnya. Bagaimana orang sekitar memandang dirinya dan apa yang dipikirkan ketika nama kita disebut. Ini bukan dalam rangka insecure atau OT, tetapi lebih sebagai kontrol awal tolok ukur pertama bagaiaman seharusnya bersihkan saat berada dalam lingkungan mereka.
Read More
Seringnya, kita salah menilai diri kita saat berada pada suatu tempat. Sudah PD kita adalah seseorang yang berharga, eh nyatanya dalam lingkup itu kita bukan apa-apa. Seluruh niat dan pikiran yang sudah di set pada mulanya tidak begitu pada akhirnya.
Kita berfikir bahwa kita adalah orang penting, tapi ternyata kita hanya dibutuhkan sebagai pelengkap etalase saja. Bukan diminta keberadaannya karena dibutuhkan.
Peringatan beruntun ini perlu disyukuri, karena tanda bahwa Allah sedang menyayangi kita. Menunjukkan segala lemah agar terhindar dari sombong dan riya'. Mengingat kembali betapa lemahnya manusia.
Hanya karena ingat terhadap hal menyakitkan di masa lalu, langsung menarik kemungkinan di masa depan. Hey, tapi ini kita sedang bermain hipotesa. Kisah hidup manusia siapa yang tau,bukan?
Karena sampel terhadap suatu keadaan berbicara berbeda dengan harapan. Maka, wajar saja kan jika kemudian dia berfikir betapa tak bermanfaatnya hidupnya.
Allah,...