Setiap kehidupan, Allah akan
membukakan kesempatan-kesempatan untuk mewujudkan karya sampai dengan waktu
yang telah ditentukan. Selain kesempatan Allah juga memberikan modal. Kadang
orang bercanda aku hanya modal dengkul, dan dengkul itu adalah dari
Allah. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan-kesempatan yang diberikan
oleh Allah berlalu begitu saja sebenrnya manusia itu akan mati sebelum ajal,
karena itu akan membuat manusia menjadi hidup tanpa nilai. Perhatikan kesempatan
yang ada untuk tumbuh dan berkembang dengan karya yang dapat dinikmati hingga akhir
zaman
Perlu kita pahami bersama bahwa kesempatan
yang diberikan oleh Allah adalah untuk :
1. Menyempurnakan kewajiban
Terkadang manusia merasa
tertekan dengan kewajiban, padahal kewajiban-kewajiban yang akan memberikan bagian
besar dalam kehidupan manusia Barang siapa bisa mempunyai karakter
menyempurnakan kewajiban Allah akan memaduinya selalu menguntungkan,
menyenangkan, proses berkisinambungan, dan diakhirkan dalam berbuat baik.
Dalam bahasa iman kita akan memulai kehidupan sebenarnya adalah pada saat di
kubur. Di dunia adalah tempat pelatihan yang menjadikan banyak karya sehingga
di masa selanjutnya dapat terselamatkan dan kebaikan yang lebih banyak. Karena
keadilan akan didapatkan setelah kehidupan.
Kewajiban kepada Allah bahasa
besarnya adalah dzikir (mengingat Allah dan menghubungkan segala sesuatu dengan
Allah), sehingga kehidupan menjadi lebih terkendali serta mampu tumbuh berkembang dan hidup dalam jalan keajaiban dari
Allah.
Sepintar apapun pasti memiliki
kelemahan, sebanyak apapun Allah bisa mengambil dalam waktu sekejap. Cantik dan
ganteng tidak dapat mempengaruhi kehidupan. Tetapi, jika Allah sudah menguji
manusia maka dia tidak akan mampu mengatasinya. Misalnya sakit, bencana, dan tekanan batin.
Seseorang yang sudah menghasilkan dunia yang banyak ternyata tidak bisa berbuat
apa-apa saat dokter tidak bisa mengatasi sakit yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Di Jepang saat itu mengklaim mampu membuat alat deteksi
bencana saat akan terjadi, namun ternyata saat peresmian gedung tempat pembuat alat pendeteksi tersebut hancur. Ternyata, tepat di bawah gedung tersebut adalah pusat dari bencana.
Hidup adalah proses yang panjang
maka, kesempatan-kesemapatan untuk melakukan keawajiban jangan sampai terlewat agar tidak akan ada
goncangan hidup.
2. Mengubah Masalah Menjadi
Hikmah
Jangan terlalu sensitif, sombong,
atau terlalu merasa diri sangat besar. Kadang saat Allah menguji bukan untuk
dirinya tetapi untuk memberi kesempatan orang-orang mengubah masalah menjadi
hikmah sehingga hikmah bertebaran di muka bumi.
Diturunkannya ujian untuk
menguji seberapa jauh pondasai manusia dan mengembalikan diri dalam menyempurnakan
kewajiban. Orang biasa yang luar biasa, yaitu orang yang mampu mengurai
ujian dari Allah menjadi hikmah dan inspirasi banyak orang.
Setan selalu
mengajak diri kita untuk berfikir bahwa ujian untuk membuat kita sengsara, menderita sehingga kita jatuh. Setan akan menggiring kita untuk merasa bahwa inti hidup adalah pada jasad dan fisik.
Dunia selalu mengajak hidup yang
terkonsentrasi pada jasad, fisik, dan fasilitas sehingga akan membuat manusia
menjadi terpuruk jatuh dan tidak berkembang.
Ada orang yang merasa memiliki banyak potensi tetapi tidak dengan fasilitas untuk berkembang. Itu adalah ungkapan yang tidak tepat. Sesungguhnya Allah telah memberikan kita banyak peran untuk
mengembangkan portensi yang kita miliki. Ujian bukan untuk membatasi tetapi
untuk tumbuh dan berkembang.
Ujian merupakan hal yang sangat spektakuler bagi orang yang bisa mengubah masalah
menjadi hikmah. Sehingga dia akan menjadi sumber inspirasi dan kebaikan.
3. Berkontribusi untuk
peristiwa apapun.
Kontribusi dalam masalah
apapun. Kita harus memiliki kepekaan dalam melihat sesuatu.
Dampak kontriusi yang salah akan
berpengauh terhadap diri kita pada masa yang akan datang.
Misalnya, saat mendengar ada bencana kemudian kita langsung mengambil barang yang sudah tidak berguna, semua kita keluarkan kemudian disalurkan. Saat itu akan membuat seolah para korban bencana adalah tempat untuk menampung barang yang tidak berguna bagi kita. Bayangkan seandainya ada seorang anak kecil yang dia mencari baju. Kemudian mendapati baju bekas dari kita yang ternyata sudah jelek dan sobek. Lalu dia berkata, pasti orang yang memberikan ini orangnya jelek dan hatinya buruk. Tentunya akan berbeda respon saat yang kita berikan adalah baju yang masing ada segelnya.
Ingat, cara yang keliru akan memberikan efek yang
tidak baik. Berhati-hatilah dalam berkontribusi.
Saat ada masalah orang
disekitar kita apa kontribui yang diberikan? apakah ikut mencaci atau turut berdoa?
Saat ada seruan membantu Palestina jangan pernah berfikir bahwa itu tidak ada urusan dengan kita, orang yang dekat dan disekitar kita juga banyak yang membutuhkan. Kontribusi dalam jihad
fisalibilllah akan membuat kita tercatat dalam kebaikan.
Semakin banyak nama kita tercatat dalam kontribusi kebaikan akanembuat kita dimudahkan dan dikumpulkan dengan orang baik. Maka pastikan kontribusi
dalam rumah, masyarakat, dan negara.
Waktu yang diberikan terbatas,
ajal adalah batas. Maka mari kita sadari waktu akan berlalu. Janga n sampai
dilindas waktu dan jaman. Waktu yang terbatas memaksa
kita melejitkan kemampuan
Maka perhatikan :
1. Bahwa kesuksesan dan
kebahagiaan selalu diawali dengan kesulitan dan kelelahan
Kecil dimanja, muda foya-foya,
mati masuk surga itu adalah ilusi belaka.
Balasan yang besar ada pada
ujian yang sulit. Seorang raja akan menitipkan anaknya di tempat yang sulit dan
susah agar memaksa sang putra untuk terus berjuang. Orang yang akan banayk melakukan banyak
kontribusi adalah orang yang siap dengan kesulitan dan kelelahan.
Maka Allah
memberikan kita kesempatan evaluasi, yaitu dengan diturunkan oleh Allah bulan
rajab. Akan banyak ujian berat pada bulan Rajab dan Sya'ban yang terhubung
dengan hati dan ujian. Banyak ketetapan yang diterima kurang nyaman. Kadang
orientasi ekhidupan kita berbelok. Perkembangan karakter bahaya jika selalu
menemui suasana yang mudah dan full fasilitas.
Jika kita berasa pada suasana yang sulit dan melelahkan berarti sedang berada. Maka bangkitlah dan bertahan untuk menerima semua
dengan lapang maka Allah akan mengganti dengan kemudahan
2. Hargailah karunia yang ada
padamu
Kita akan merasa tenang saat berada pada garis dan karunia masing-masing, karena Allah tidak akan salah dan keliru dalam memberikannya. Dengan itu dia akan tumbuh dan
berkembang. Perhatikan apa yang ada padamu jangan menginginkan yang ada pada
orang lain. Setiap manusia akan ada pada garisnya masing-masing.
Allah telah memberikan kepada kita tiga hal, yaitu
a. Jiwa
Semakin lama, manusia
semakin tidak peduli dengan jiwanya, karena matanya yang ada di kepala
secara fisik melihat banyak hal yang menurut dia harus didapatkan. Jiwanya yang
kenal dengan agama diperintahkan untuk berdoa. Doa memiliki meminta dan
mendektkan pada Allah. Setan menggiring mata untuk melihat banyak hal, sehingga
fokus mendapatkan banyak hal bukan untuk dekat dengan Allah.
Merasa cepat capek, teraniaya ketika tidak
mendapat fasilitas yang diinginkan. Allah mengadhirkan bulan
Rajab dan sya'ban, ramadhan untuk mengembalikan jiwa manusia. Mengingatkan
bahwa ada jiwa yang harus ditumbuh kembangkan.
Dalam surat Al fajr, Kalau kita mesucikan akan
menguntungkan dunia dan akhirat. Sengaja mengotori dunia akan membuat rasa sesak
lebih banyak. Tidak semua yang diinginkan kita dapatkan.
Ada sebuah kisah tentang Wanita terkaya kedua
di Jepang. Allah menguji dengan penyakit pada syarafnya yang membuat dia tidak
kenal dirinya dan apa yang dimiliki. Manusia tidak mampu memerhatikan ketika
jiwanya tidak mewarnai kehidupan maka yang dilakukan hanya soal fisik dan nafsu.
Orang yang
kehilangan semua yang ada pada dirinya karena merasa jiwa yang tenang harus
memiliki banyak fasilitas dunia. Mari mafaatkan bulan Sya'ban ini untuk membawa manusia
kembali.
b. Akal,
Ilmu adalah hal yang membuat mudah dan
memudahkan. Ilmu yang menjadikan seseorang hidup lebih teratur, mudah dan
efisein. Orang hanya mengambil sesuatu yang meningkatkan kehidupan bahkan dalam
urusna agama. Saat seseronag tidak mendapatkan bagian mendapat ilmu
sebenarnya maka, dalam hal ibadah juga akan menjadi kacau. Banyak orang umroh tetapi
tidak mendapatkan apa yang ditetapkan oleh Allha. Prestasi dzikir saat sholat,
Ramadan, umroh, haji tentu beda dari yang biasa tetapi jika ilmu tidak sampai kesana maka doa-doa yang dilantunkan berisi meminta. Setan membuat manusia
menginginkan banyak kehidupan dunia, sehingga dia akan meminta masalah dunia,
sehingga berkurang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Perlu untuk kita menajamkan akal kepada
ilimu sehingga hal yang dilakukan akan berdampak besar dalam kehidupan dunia dan
juga di akhira
c. Fisik
Allah berikan fisik agar
produktif. Mata tidak digunakan untuk melihat dan membaca
kebaikan. Orang yang bayak jalan-jalam dan piknik akan lebih mudah untuk sedih karena
matanya banyak melihat. Orang desa selalu bahagia.
Mata melihat banyak dunia
akan membuat tertekan, karena dunia tidak semua digariskan untuk kita. Telinga
untuk menengar sesuatu tidak pernah tuntas. Kalau tidak dilatih tidak akan
memebrikan manfaat yang banyak. Saat majelis kita diminta membaca Al Qur'an dia
hanya menyimak dan ada yang membaca HP padahal lafal yang dibaca bersama banyak
orang dapat memberikan dampak besar.
Dilatih agar maksimal. Mengurus rumah
apa-apa sendiri merasa tertekan, padahal kehidupan, kesuksesa, kebahagiaan
berasal dari yang sulit dan kelelahan.
Jalan yang benar pasti rasanya sulit dan melelahkan tetapi Allah telah menyiapkan kemudahan,
kelapangan, dan keberkahan
3. Pamahi Tujuan
Dunia tempat beramal bukan
perhitungan, maka jangan pernah menghitung berapa alam yang telah dilakukan.
Gunakan waktu yang sempit
dengan sebaik-baiknya. Abu Bakar pernah berkata, setiap amal punya waktu, jangan
kehilangan waktu-waktu amalmu
4. Ciptakan kebiasaan baik agar
tebentuk kaakter kuat
Tidak akan berubah kebaikan,
karakter, suasana kehidupan tanpa mengubah kebiasaan. Kebiasaan adalah hal yang
dilakukan dengan mudah, senang, dan cepat. Jika tidak melakukan dengan tiga hal
tersebut maka itu bukan kebaiasaan
Sya'ban sebagai bulan perbaikan dan ingatlah 1 bulan di bulan ramadan senilai dengan amalan selama 60
tahun. Fastabiqul Khoirot! 🔥