Saatnya Move On dari Uang Kertas dan Logam


Banyaknya kenangan yang telah tercipta begitu lama memang sangat sulit untuk beralih kepada yang lainnya. Begitu mungkin istilah yang dapat mengambarkan kondisi hubungan emosional orang Indonesia dengan uang kertas dan juga uang logam. Beragam kampanye dan aneka jenis alasan semuanya mental tak bersisa, berasa sia-sia. Tetap saja banyak orang yang tidak siap untuk move on dari keduanya. Jerat budaya telah sangat lama menghinggapi kepala, bahwa uang adalah kertas dan logam yang sangat berharga. Selain itu, tidaklah punya makna.

Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh negara Indonesia agar masyarakat Indonesia move on dari uang kertas dan logam. Kelebihan dan kekurangan telah diulas dengan lugas. Hanya saja, memang belum ada sebuah revolusi besar-besaran yang mampu membuat sebagian masyarakat berpindah ke transaksi non tunai sebagai ganti transaksi tunai. Sebenarnya ini bukan tentang melupakan tapi masalah penggunaan uang tunai harus dimasukkan ke dalam kotak kenangan. Seluruh elemen masyarakat seharusnya menyadari non tunai adalah bagian dari masa depan dan tunai akan menjadi deretan masa lalu.

Pemerintah seharusnya mampu menyediakan sebauh lingkungan yang memungkinkan seseorang untuk dapat beepindah hati kepada non tunai. Lingkungan yang tepat akan menjadi katalisator perubahan cara transaksi sebuah lingkungan masyarakat. Buat sebuah keadaan bahwa hanya ada transaksi non tunai adalah cara paling efektif untuk dilakukan dalam lingkungan itu. Kalau mau ekstrim butuh dibuatkan sebuah lingkungan yang menghapus uang tunai dari peredaran dengan mengganti seluruhnya menggunakan non tunai.

Bahaya selalu bersama dengan uang tunai perlu disampaikan sesuai bahasa kaumnya. Jangan sampai upaya kita menjelaskan alasan mereka harus mone on dari uang kertas dan logam malah semakin membuat mereka mencintainya. Masuki cara berfikir mereka, giring opini sehingga dengan penuh kesadaran pengguna uang tunai beralih ke non tunai.

Inilah waktunya move on dari lembaran dan recehan rupiah. Mengganti berlembar lembar dengan satu kartu saja, satu untuk semua itulah spirit yang ada dari non tunai. Mulai pelajar dengan baik tentang non tunai maka perlahan tapi pasti kamu akan mampu move on kepada non tunai. Yakinlah, bahwa hujan hanya meninggalkan genangan bukan kenangan.

Read More

Pelajar Kekinian Harusnya Tau Sama Yang Beginian


Mengukur tingkat kekinian pelajar bukanlah hal yang sulit. Bagi pelajar peggila selfi, banyak menyediakan aneka gaya yang dilabeli kekinian. Bagi pelajar yang suka main game dibilang kekinian kalau sudah bisa main dan sampai level terakhir. Banyak sekali parameter pelajar kekinia, tergantung di mana dia berkumpul dan kegiatan apa yang biasa dilakukan bersama teman. Di masa gerakan non tunai semangat untuk disukseskan maka kacamata palajar kekinian akan beralih, bukan lagi tentang gaya foto atau level permainan dalam game yang sedang dimainkan. Melihat gaya mereka dalam bertransaksi menunjukkan level kekinian untuk mereka.

Jangan pernah ngaku keninian kalau ternyata belum terdaftar sebagai salah satu nasabah di suatu bank. Pelajar kekinian harusnya tau bagaimana cara menyimpan uang dari sisa uang jajannya. Jangan sampai kalah dengan Upin Ipin, walau masih kecil sudah rajin mengisi tabungan.

Jangan pernah ngaku kekinian kalau asing dengan istilah internet banking. Pelajar kekinian harusnya tau apa itu internet banking dan sudah tau bangaimana menggunakannya. Dia sudah bijak dan akrap dengan internet banking. Tidak merasa aneh ketika melihat orang berada di depan PC dan yang dilihat bukanlah facebook melainkan menu-menu transaksi untuk mendapatkan barang.

Jangan pernah ngaku kekiniankalau ternyata masih bingung cara transfer dari satu ATM ke ATM yang lainnya. Mesin-mesin uang dalam box kaca penuh hawa dingin dari AC terasa asing untuk sebagian orang. Hello... itu bukan freezer untuk membuat es, itu adalah ruangan untuk melakukan transaksi tunai maupun non tunai.

Jangan pernah ngaku kekinian kalau ga bisa bayar parkir pakai uang tak berwujud uang. Pelajar kekinian seharusnya mengetahui perkembangan teknologi yang ada di sekitarnya sekarang. Tak gagap dengan perubahan, jaman ini akan menginisiasi jaman berikutnya untuk membayar parkir dengan kartu saja, tak perlu lima ratusan atau receh seribuan.

Pelajar kekinian seharusnya paham apa itu gerakan nasional non tunai dan apa hubungan antara gerakan ini dengan internet banking, menabung di bank, ATM, dan sampai membayar parkir. Wahai pelajar yang ngaku kekinian, jangan hanya canggih mencipta gaya selfi, pahamilah tiap detail transaksi non tunai. Menatap kalian itu sama dengan menatap masa depan. Selamat mencoba menjadi agen non tunai di kalangan pelajar kekinian.

Read More

Konsekuensi Memakai Non Tunai


Setiap pilihan pastilah menimbulkan konsekuensi, dan kita haruslah siap dengan konsekuensi yang sedang menghadang di depan mata. Beragam pertimbangan dilakukan barulah kemudian muncul keputusan. Menimbang sedikitnya dampak negatif dari keputusan yang diambil sangat perlu dilakukan. Banyaknya ilmu pengetahuan akan melengkapi hasil akhir dari keputusan yang di ambil

Buat kalian yang masih galau memilih jodoh dalam bertransaksi maka saksikanlah konsekuensi ketika beralih menggunakan non tunai. Barang baru untuk beberapa orang, tetapi menjadi hal biasa untuk sebagian lainnya. Ada yang kegandrungan dengan adanya dia, ada yang biasa saja, dan adapula yang masih tak mengenalnya. Ketika memilih non tunai seagai alat transaksi maka bersiaplah dengan hal-hal seperti ini.

Dianggap tak memiliki uang. Orang yang menggunakan non tunai bersiaplah dengan tipisnya dompet dan hilangnya bunyi-bunyian logam saat berjalan. Untuk orang awam yang tidak memiliki pengetahuan non tunai akan menganggapmu sebagai orang tak beruang. Kaum papa yang pantas mendapatkan bantuan, padahal dibalik itu semua banyak debet dalam kartu yang dapat membelikan dawet ayu satu RW. Konsekuensi pertama ini, hadapilah dengan hal biasa saja, toh manusia hanya bisa melihat dari luarnya saja.

Dianggap sok kayak anak gedongan. Kesan mewah dan sok kaya mungkin akan ada yang melebeli anak-anak non tunai Indonesia. Padahal aslinya, non tunai yang dimiliki sebagai wujud penghematan agar uang yang keluar sekali jalan tidak melebihi anggaran dari orang tua. Biarlah dianggap sok anak gedongan daripada dianggap sok anak kardusan.

Interaksi dengan bakteri menjadi berkurang. Perlu diketahui bersama, jumlah bakteri di dalam uang itu sangat banyak jumlahnya. Perpindah tangan dari yang satu ke yang lainnya sangat mungkin banyak banteri yang juga ikut berpindah dan akhirnya berinteraksi dengan tangan kita. Masih untuk jika hanya menyapa tangan, parahnya jika bakteri itu tinggal sejenak di tangan. Uang yang awalnya menjadi sumber kebahagiaan berubah menjadi sumber penyakit yang menyakitkan. Non tunai tak mengenal bakteri sebanyak uang kertas dan logam kita. Tetap higienis dengan non tunai Anda.

Itulah konsekuensi logis saat Anda memilih non tunai sebagai alat transaksi. Jika Anda siap dengan itu semua, jangan ragu lagi segera beralihlah ke non tunai sekarang juga.

Read More

Lalu Apa Yang Kamu Ragukan Lagi?


Generasi Z adalah generasi yang lebih suka satu like daripada sekotak es krim. Satu tanda cinta di media sosial menggantikan segala gundah yang ebrsarang dalam jiwa. Apalagi yang kaak begituan adalah gebetan. Rasanya rela ngasih uang satu milyar kalau punya. Satu sapa di dunia maya cukup memberikan arti siapa dia sebenarnya.

Serba dengan teknologi dan kecanggihan. Memaknai uang tak lagi sekedar dala lembaran rupiah. Angka-angka digital dalam kartu telah mengkonversi seluruh harta kekayaan. Tak perlu lagi repot menghitung jutaan uang, karena mesin yang akan menghitungkan. Takut rusak karena terkena air hujan tak perlu lagi dirisaukan, karena plastik tetap dapat digunakan untuk bertukar dengan barang. Bahkan ketika rumah terbakar uang akan tetap dapat diselamatkan. Rusaknya kartu karena bencana dapat di urus kembali darimana asal dia berada. Non tunai menjanjikan ribuan kemudahan dengan jutaan manfaat, lalu apa yang kamu ragukan?

Negarapun akan merasa berhasil dan akan duduk sejajar dengan negara maju ketika banyak rakyatnya menggunakan non tunai sebagai budaya baru dalam hidup bernegara. Kemajuan bangsa ini diukur dari jumlah non tunai yang terjadi setiap tahunnya. Sebagai anak kandung ibu pertiwi pastilah kita berharap Indonesia tak lagi dimaki. Tetap berada pada maqam kehormatannya. Tentu kita akan sakit hati, saat mengetahui peringkat terendah menghantui. Lalu apa yang kamu ragukan lagi?

Suksesnya gerakan non tunai ini akan meberikan banyak harapan baru berkembangnya sektor industri. Tak perlu gedung megah untuk menjual barang mewah. Tak perlu pelayan cantik untuk mendapatkan lipat ganda keuntungan. Berbahasa dalam maya semua orang akan tertarik mendapatkannya. Inilah era non tunai. Jadila pionir pemakaian non tunai dimana kalian berada. Agar negara ini kelak akan mencatatmu sebagai pahlawan non tunai negara.

Lalu apa yang kamu ragukan lagi? Bukankah semua sudah terang benderang, bukankah alasan sudah terlalu banyak. Sudah saatnya bergabung dengan non tunai yang telah diupayakan negara. Selamatkan wajah ibu pertiwimu di masa yang akan datang dengan bergabung dengan barisan pendekar non tunai.

Read More

Ini loh Alesan Kenapa Kamu Perlu Gabung Gerakan Nasional Non Tunai


Hari gini ada orang modern yang ngaku gaul tapi ga tau apa itu gerakan nasional? Sungguh tingkat gaulnya perlu dipertanyakan. Dimana-mana orang sudah mulai beranjak mengikuti gerakan nasional non tunai. Bukan cuma kerena menjadi warga negara yang baik dan benar saja sih, tapi emak asik kok kalau gabung sama gerakan non tunai. Untuk beberapa orang yang sudah suka dan asik kalau ditanya kenapa begitu bakal susah ngungkapin alasan. Beda banget sama orang yang masih belum mengenal, sida selalu berkata butuh banyak alasan agar bisa ikut dalam gerakan itu. Mungkin ada juga para jomblo yang berfikir kenapa negara ini tidak membuat gerakan lupakan para mantan #uhuk.

Well, kembali ke laptop. Kesempatan kali ini, ada niatan suci dari hati pengen ngajak pembaca yang budiman untuk menyimak apa aja sih yang menjadikan alasan orang-orang meninggalkan uang tunai dan beralih menjadi non tunai. Kertas dengan gambar-gambar pahlawan yang semula menjadi simbul kekayaan sudah mulai bergeser. Dompet tebal yang menjadi lambang sebagai anak kekinian sudah mulai ditinggalkan.

Satu, pakai non tunai itu sangat efektif dan efisien. Pakai non tunai menyebabkan kamu ga usah ribet harus ngitung lembar per lembar. Lebih mudah dalam melakukan pembayaran. Tinggal pencet-pencet semua beres. Mau apa aja ga perlu jalan jauh (buat yang pakai e-banking), terhubung dengan internet itu sudah lebih dari cukup.

Dua, satu rupiah tetap bisa terjaga di saldo kita. Sering banget ga sih kalau kita belanja di toko dikasih kembalian permen. Kadang mikir... mau ga sih toko itu kalau kita uangnya kurang kita bayar dengan permen? Tenang aja, dengan non tunai tragedi kembalian dengan permen itu tak akan pernah terjadi. Satu rupiahpun akan tetap bersarang di kartu ajaib milik kita. Aman terimpan dalam saldo, kaya cinta kamu sama dia #uhuk.

Tiga, menghancurkan bisnis uang palsu. Kadang gemes juga, udah ngitung susah dapetin uang juga ga mudah eh... ternyata uang itu uang palsu. Sebel aja pakai banget banget. Uang palsu hanya tinggal kenangan yang harus dilupakan saat kalian undah bertransformasi menggunakan non tunai. Bersama kita hancurkan pabrik uang palsu dengan berbondong bondong pakai non tunai.

Empat, tanda manusia paling modern dibanding manusia di jaman sebelumnya. Masing inget kan, manusia jaman dahulu kala sebelum ada listrik sering melakukan berter sebagai cara transaksi mereka. Kemudian beralih dengan logam, terus yang terakhir saat kita udang kenal sama ultramen bayar membayar dilakukan dengan uang kertas. Nah, setelah ada Panji Manusia Millenium ada pembayaran paling gres dan paling modern, yaitu dengan non tunai. Jelas banget kan, kenapa non tunai menjadi parameter modernitas seseorang.

Read More

Sudah Saatnya Rizona Memasuki Dunia Online


Kabupaten Temanggung telah mendeklarasikan diri sebagai Negeri Temabakau. Hal ini bukannya tanpa alasan. Luasnya lahan pertanian untuk tembakau tidak dapat dianggap sebelah mata. Di Kabupaten yang terletak di lereng Gunung Sindoro Sumbing ini juga memiliki tembakau terbaik di seluruh dunia. Bagi para penggemar tembakau pasti tidak akan asing dengan istilah tembakau srinthil. Bukan hanya tembakau terbaik saja, di Temanggung terdapa sebuah pabrik cerutu yang sudah berdiri sejak masa penjajahan. Pabrik cerutu ini bernama cerutu Rizona.

Keberadaan cerutu ini sudah mendunia, hanya saja dunia luas belum terlalu banyak mengetahuinya. Di Hari Belanja Online Nasional ini ada baiknya pemilik usaha cerutu Rizona atau melalui pemerintah daerah dapat menjadikannya spirit untuk lebih memperkenalkan produk lokal ini. Sampai hari ini pemasaran Cerutu Rizona sudah lintas negara. Filipina menjadi negara yang sering memesan cerutu ini. Adalah PR kita bersama, rakyat Temanggung pada khususnya untuk melestarikan budaya. Pengrajin cerutu sebagian besar adalah wanita paruh baya yang mencoba membantu suami mereka agar dapur tetap mengepul.

Memperkenalkan produk-produk cerutu Rizona melalui media online harus segera dilakukan. Kualitas yang ditawarkan oleh Rizona perlu diketahui oleh masyarakat luas bahkan mancanegara. Dengan dikenalnya cerutu Rizona ke dunia internasional tentu akan semakin mengukuhkan Kabupaten Temanggung sebagai Negeri Tembakau yang ada di Indonesia.

Bukan hanya tentang eksistensi Temanggung sebagai Negeri Tembakau saja. Membawa Rizona ke dunia e-commerce dapat menjadi percontohan bagi pemerintah daerah lainnya dalam mendukung gerakan non tunai melalui pengenalan produk-produk lokal. Tentu kita dapat membayangkan transaksi non tunai yang dilakukan dapat bertaraf internasional apabila produk kita dikenal sampai manca negara. Sudah saatnya produk lokal yang unik dan iconik perlu dijadikan sebuah produk unggulan untuk diberitakan kepada masyarakat luas dan dapat menghasilkan secara pendapatan.

Sekali lagi, masuknya Rizona ke dunia online akan memberikan dampak signifikan terutama pendapatan. Sekaligus menjadi kampanye secara tidak langsung kepada dunia industri kecil menengah kepada transaksi non tunai.

Read More

Tiga Alasan Membeli HP Baru Di Hari Belanja Online Nasional


Hari belanja nasional seolah menjadi surga dalam berbelanja. Diskon besar-besaran disajikan oleh pelaku e-commerce di Indonesia. Rugi banget kalau kita sampai tidak dapat ikut berbelanja di hari yang merayakan khusus untuk kita-kita yang hobi belanja online. Hampir semua lapak jualan online merawarkan diskonannya kepada seluruh netizen. Barang apa saja yang ingin dibeli dapat didapatkan dengan sangat mudah.

Tahun baru, semuanya perlu sebra baru dong ya. Salah satunya HP kita, masak tahun udah baru HP tetep itu-itu saja. Kita perlu memanfatkan hari belanja online nasional ini untuk mengupgrade HP kita. Mau tau alasan mengapa kita harus membeli HP baru saat ada Hari Belanja Online Nasional?

Pertama, mengikuti perkembangan teknologi. Masa 3G sudah beralih menjadi 4G jangan sampai kita tertinggal jauh dari pertumbuhan teknologi yang sudha berkembang cukup pesat. HP yang dulunya hanya dapat digunakan untuk SMS dan telepon sekarang sudah menjadi salah satu barang pintar yang harus digenggam. Bahkan sekarang era yang membutuhkan sesuatu serba cepat, maka kita tentunya membutuhkan HP baru yang dapat mengakses sesuatu lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Kedua, ada diskon besar. Kata diskon berarti kita mendapatkan barang dibawah harga standar di hari biasa. Di Hari Belanja Online Nasional hampir seluruh pelaku e-commerce memberikan diskon besar-besaran dan itu hanya dilakukan di setiap akhir tahun. Maka, kita tidak boleh melewatkan kesempatan langka ini. Toko-toko atau mall juga melakukan hal sama tetapi kita harus menyambanginya. Dengan melakukan pembelian secara online Anda dapat berbelanja dimanapun dan kapanpun (tapi jangan sampai periode diskon ini berakhir, ya). Tidak akan ada penipuan, karena peringatan hari belanja online nasional dilakukan sebagai upaya kampanye kepada masyarakat luas tentang amannya berbelanja onlina.

Ketiga, mendukung gerakan yang sedang digagas oleh pemerintah. Adalah menjadi mimpin besar dari negara ini untuk mengurangi transaksi menggunakan uang tunai. Gerakan Nasional Non Tunai sedang sangat gencar dilakukan oleh pemerintah. Sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia mendukung upaya pemerintah dalam upaya melakukan perbaikan. Berbelanja secara online dengan transaks non tunai adalah wujud dari dukungan kita terhadap arus gerakan yang dilakukan oleh pemerintah.

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.