Patung Pak Tani di Alun-Alun Temanggung


Selama hampir lima tahun ini Kabupaten Temanggung amat rajin mempercantik dirinya. Salah satu spot yang di make over adalah alun-alun Temanggung. Di alun-alun Temanggung terdapat sebuah patung yang sering disebut dengan patung pak tani. Patung tersebut menyerupai seorang laki-laki bercelana pendek selutut, topi ala pak tani dan sedang memanggul cangkul dengan kaki kanan sedang melangkah. Eh, pak tani juga megang bukuh. Patung tersebut menghadap ke timur.

Semasa renovasi alun-alun banyak masyarakat yang penasaran akankah patung tersebut akan dihilangkan? Atau akan tetap ada. Ternyata patungnya masih ada, dengan posisi yang sama dan ada tambahan ornamen air mancur di sekitarnya. Kasian patung pak tani yang sekarang, selalu basah terkena air. Ternyataaa dulunya patung pak tani pernah dipindahkan lhoh. Gegara ada vidiotorn itu. Patung Pak tani dibuat lebih rendah di bawah vidiotorn. Maklum, daerah dapet pendapatan dengan dipasangnya vidiotorn tersebut.

Keberadaan patung pak tani bukannya tanpa sebab. Ceritanya, pemerintah daerah Temanggung ingin memberikan penghargaan kepada para petani. Temanggung mengakui peran yang amat besar dari petani dalam membangun Temanggung. Patung tani di hadapkan ke timur dengan maksud para petani diharapkan mantap menatap sang fajar menyambut hari barunya. Ada maksud terselubung bahwa ada masa depan yang cerah untuk petani Temanggung.

Yaaa, Temanggung adalah kabupaten dengan jumlah pekerja sebagian besar petani. Ada petani tembakau, kopi, dan masihhh banyak lagi. Udaah ahhh segini aja. Kalau ada keinginan buat nambahi tak edit hihi.
Read More

Lima Alasan Anak Zaman Now Ga Minat Jadi Petani


Petani adalah pekerjaan mulia, tanpanya tak kan ada nasi terhidang di meja. Sayangnya semakin lama jumlah petani semakin sedikit peminatnya. Anak-anak petani tak lagi ingin menjadi petani. Dalam benak mereka, jika menjadi petani maka taraf hidup tidak akan meningkat. Terhormat adalah saat anak petani kemudian bekerja di perusahaan, berdasi, bersepatu kinclong plus kemana mana membawa mobil kantor. Sawah yang diwariskan untuknya hanya sekadar investasi, sewaktu waktu dijual dijadikan pemukiman.

Ga usah liat data juga bakal ketauan apabila jumlah lahan pertanian semakin berkurang. Jumlah petani pun tak semakin bertambah tetapi semakin sedikit. Bagi anak muda zaman now, sangat jarang menjadikan petani sebagai cita-cita dia kelak.

Berikut terangkum alasan anak muda zaman now ga minat buat jadi petani.

1. Brainstorming Orang Tua

Banyak orang tua yang pekerjaannya petani berharap anaknya tidak seperti dirinya. Mereka tak ingin anaknya berpeluh dibawah sinar matahari. Menurut sebagian orang tua menjadi petani itu adalah pekerjaan rendahan dan kasar. Jadi ketika anaknya bekerja kantoran atau Menjadi PNS itu lebih mulia, lebih dihormati. Makanya sejak masih kecil biasanya sudah ditanamkan dalam sanubari anak-anak untuk tidak menjadikan petani dalam list cita-cita mereka.

2. Merasa Meter Kerennya Menurun

Bersahabat dengan lumpur dan bercengkerama dengan cacing pada masa sekarang seolah menurunkan ukuran keren dalam diri generasi zaman now. Mereka merasa lebih keren ngetik-ngetik di lepi plus duduk di ruangan ber-AC. Misal kenalan sama cewek juga pastinya lebih mantap bilang pegawai bank ketimbang petani. Padahal mah ya...kalau dia petani dengan lahan berhektar hektar penghasilannya udah pasti lebih gedhe dari pegawai bank.

3. Pekerjaan yang Kurang Ngehits dan Kekinian

Padahal kalau dipikir-pikir bakal lebih ngehits jadi petani loh daripada pegawai. Di lahan pertanian pastilah banyak spot yang instragamabel. Nemu kepompong cekrek, nemu kupu-kupu cekrek, nemu cacing cekrek, tanaman berbunga cekrek, rumput liar cekrek. Tuh....tuh....tuh, sehari udah nyekrek berapa aja coba? Belum lagk kalau ada pohon di lahan, bisa banget kan ya buat manjat-manjat terus liat pemandangan. Sebenarnya jadi petani bisa ngehits juga, kay...

4. Kurang Menjanjikan

Tidak bisa dipungkiri harga jual hasil pertanian memang rendah. Meski harga melambung tinggi di pasaaran tapi di petani mah kadang terasa tak adil. Sekali ada perusahaan yang membeli di atas harga minimal aja diperkarakan (masih ingat kasus beras mak nyus?). Tengkulak kadang memberi modal duluan untuk petani mulai menanam tapi, giliran panen belinya semau dia. Yaaah, wajar banyak yang beranggapan jadi petani tidak menjanjikan. Padahal mah ya, kalau kita serius menjadi petani di masa depan adalah pekerjaan yang menjanjikan.

5. Persepsi Masyarakat

Yups bener banget, persepsi masyarakat tentang pekerjaan ini. Lulusan sarjana terus jadi petani itu berasa gimanaaa gitu di masyarakat. Kalau yang ngejalaninnya PD dan dia bisa membuktikan kalau sukses ga harus jadi pegawai sih, lambat laun persepsi masyarakat bakal luntur juga.
Read More

Pertanian, Mengawali Inspirasitania Di Bulan April


Hihihi... judulnya ga terlalu penting untuk dikomentari. Janjian ngeblog dengan tema pertama adalah pertanian. Anak fisika dari batas kota sebelah rumah kebun depan rumah areal persawahan tetep aja kalau diminta menjelaskan apa itu pertanian tak terlalu lihai mendefinisikan. Sebelum ngarangnya kebablasan tentang tema ini ga ada salahnya dong ya kalau aku mulai dari pengertian dulu.

Setelah gugling, ku simpulkan bahwa pertanian adalah pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan dengan cara menanan tanaman produktif dan hasilnya dimanfaatkan oleh manusia. Bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, bahan industri. Terus pelaksanaannya dilakukan pada lahan yang telah disiapkan.

Di Indonesia terdapat dua jenis pertanian yang dilakukan yaitu, pertanian basah dan pertanian kering. Pertanian basah dilakukan pada lahan yang digenangi oleh air. Macam areal persawahan tuuu. Dilakukan pada daerah dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan air laut. Pertanian basah ini dilakukan pada daerah yang dekat dengan aliran sungai atau irigasi. Eh... selain sawah, rawa-rawa dan hutan bakau termasuk dalam pertanian basah.

Ternyata, sawah juga ada pembagian jenisnya lo. Ada sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah bencah, dan sawah lebak.

Sawah irigasi, sawah yang mendapatkan aliran air secara teratur sepanjang tahun. Biasanya petani yang melakukan sawah irigasi dapat panen 3 kali dalam setahun.

Sawah tadah hujan, sebagaimana namanya sawah ini harus menadahi (menampung) air hujan. Praktis sawah akan digenangi oleh air hanya saat musim hujan saja.

Sawah bencah, sawah yang letaknya di muara sungai atau tepi laut. Proses menanam padi dilakukan pada saat surut. Jenis padi yang ditanam adalah padi gogo.

Sawah lebak, sawah yang letaknya berada di sisi kiri atau kanan sungai.

Di Temanggung kayaknya yang ga ada itu sawah bencah. Soalnyaaa Temanggung itu daerah gunung bukan pantai. Hai... hai, aku anak gunung looh. #Ga penting!

Nahh kalau lahan kering contohnya pekarangan, tegalan, dan ladang berpindah. Jadiii saat kita menanam sayuram di depan rumah sudah merupakan aktivitas pertanian di lahan kering. Hayooo siapa anak zaman now yang udah nanem-nanem di pekarangan rumahnya? Selamat yaaa kalian dibobatkan sebagai petani muda berbakat.

Tegalan, ini banyak banget kutemui di Temanggung. Pengairan bergantung musim penghujan. Sulit kalau mau dikasih irigasi soalnya permukaan ga rata. Biasanya ditanami tanaman musiman. Kalau di Temanggung tegalan dimanfaatin buat nanem kopi.

Ladang berpindah, sesuai namanya....tuh ladang pindah-pindah. Petani yang paling gampang mup on hahaha. Ya sesuai namanya, suka pindah gitu.

Read More

Pemuda Pembawa Energi Al Qur'an

Youth Quantum Qur'an (Pemuda Pembawa Energi Al Qur'an) adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang keagamaan di kalangan pemuda dan pelajar. Lembaga ini berada di bawah yayasan Daya Muda Indonesia. Yayasan yang baru aja lahir ke dunia.

Nama lembaga tersebut tercetus di selasar baca SMA N 2 Temanggung. Ceritanya, MT SMADA mau ngadain wisuda Al Qur'an pada saat bulan puasa, bertepatan dengan pelaksanaan pesantren kilat. Acara wisuda Al Qur'an ini diharapkan mampu menghapus kenangan tentang SMADA yang dikenal rada horor.

Youth Quantum Qur'an memiliki arti pemuda yang membawa paket paket energi Al Qur'an. Membumikan Al Qur'an di kalangan pelajar dan pemuda. Menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidupnya. Tiada hari tanpa Al Qur'an. Meniupkan  ruh Al Qur'an kepada setiap jiwa pemuda.

Ketua dari lembaga ini belum ditemukan 😷 misi dari YQQ -begitu kami menyebutnya- membuat harus selektif memilih pucuk pimpinan. Tentu saja dia harus bersedia menjadi icon pemuda yang membawa cahaya Al Qur'an. Tidak harus hafidz, tidak harus sempurna... cukup dia yang bersemangat mempelajari dan mengajarkan Al Qur'an.

Bismillah, ya Allah... Ridhailah lembaga baru kami ini. Semoga banyak orang yang akan lebih mengenalmu melalui ikhtiar ini, sehingga banyak pemuda yang akan membawa energi Al Qur'an. Hanya dengan izinmu niat baik ini akan bermuara pada awal mulanya.


Read More

Ah.... Perkataan Ibu Itu


Ah, perkataan ibu itu emang sesuatu. Saat menimang nimang bayi dewasa, eh dianya malah cerita. Akhirnya aku ingat dua peristiwa tentang Thomas Alfa Edison dan Imam Masjidil Haram.

Pada suatu hari, ibu Thomas menerima surat dari sekolah yang intinya mengeluarkan anaknya. Nilai anaknya sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Setelah mendapat surat tersebut ibu Thomas berkata bahwa sekolahnya sudah tidak mampu mendidiknya karena Thomas terlalu jenius, dan mulai dari sekarang dia akan belajar dengan ibunya. Si Ibu tidak pernah bilang kepada Thomas bahwa dia dikeluarkan karena dia "bodoh". Bayangkan andaikan si ibu berkata Thomas Alfa Edison bodoh dan dia memarahi dia habis-habisan, mencaci maki karena ketidakmampuan mengikuti pelajaran, hari ini kita tidak akan mengenal penemu lampu bernama Thomas Alfa Edison.

Saat Sudaish membuat berantakan meja makan, sang ibu marah sambil berkata bahwa anaknya akan menjadi imam masjidil haram. Akhirnya, kita kenal beliau sebagai imam masjidil haram.

Dua cerita ini selalu membayangi setiap aku mendampingi putri kecilku yang dewasa 😀. Kujaga benar perkataan untuknya. Saat mau mimim lalu dia ngoceh aku bilang padanya, "Calon pembicara internasional, penguasa 9 bahasa". Saat dia nakal, orang sekitar berkata buruk padanya kutatap kedua matanya dan berkata hal baik tentangnya. Kujelaskan kepadanya tentang kesalahpahaman orang-orang tentangnya. Lalu ku kecup keningnya dan berkata, "Ibu sayang Tabina, bapak sayang Tabina, itu tandanya Allah juga sayang Tabina".

Jika kataku adalah sabda, dan ridhoku adalah ridhoNya maka aku tahu harus bagaimana aku berkata padamu. Sayaaaang kamu, Tabina Evren Karissa.


Read More

Yang Sering Terlihat Hanya Hasil Bukan Proses


"Dia sudah gagal".
"Ternyata dia tidak terlalu pintar, nilainya rendah".
"Waaah hebat dia juara"
"Dia tidak lagi punya kesungguhan"
"Ahhh itu sih gampang, makanya dia bisa"
"Harusnya dia bisa, kan sudah mudah to?"

Begitu kira-kira celetukan yang sering kita dengar dari sekitar atas apa yang terjadi dengan diri kita. Mereka -orang luar- tak pernah merasakan proses yang kita lakukan. Hanya sebatas cover yang bisa saja kita manipulasi dengan beragam emoticon 😷. Kepayahan, kesungguhan mana ada yang bisa menilai. Yaps, karena pada akhirnya akan dipahami bersama bahwa proses menjadi penilaian Allah atas diri tiap hamba. Sedangkan manusia sebatas penonton "hasil jadi" dari setiap usaha yang sudah dilakukan.

Merasa diremehkan dan disepelekan atas peluh yang telah dikeluarkan memang menyakitkan. Tetapi Allah lebih detail melihat proses kita. Allah lebih tahu berapa mili jumlah air mata yang tumpah membasahi pipi. Air mata itu tak terceritakan, kesedihan itu tak tercitrakan. Lalu, apa kau masih peduli pake banget dengan penilaian manusia?

Setiap orang berhak menilai, tapi kita tetap harus meyakini pemberi nilai terbaik dan tertepat hanyalah Allah. Manusia bisa saja memberikan penilaian tak sesuai karena titik acuan penilaiannya sekehendak dirinya atau dia tidak melihat keseluruhan perjalanan secara utuh dan menyeluruh.

Teruslah berproses, setiap kejadian pastilah Allah menyediakan berjuta kebaikan. Jalan hidup yang ditempuh hari ini akan membuatmu lebih mendewasa serta membawa imanmu pada tangga yang lebih tinggi. Sesungguhnya sholatmu, ibadahmu, hidupmu, dan matimu hanya untuk Allah. Selamat menikmati jamuan dari Sang Maha. Semoga selamat sampai JannahNya.


Read More

Belajar Dari Kekuatan Gajah

Alkisah, ada seekor anak gajah yang tinggal di hutan belantara tertangkap oleh kolektor binatang. Sang gajah di tempatkan dalam sebuah kandang dengan kaki dirantai dan dibanduli dengan bola besar terbuat dari besi. Kolektor tersebut memiliki kebun binatang pribadi, tak heran selain gajah masih hanyak binatang lainnya. Anak gajah ini merasa terkekang dan menderita. Dia meronta, berusaha melepaskan diri dari jeratan. Setiap kali mencoba tubuhnya selalu malah dengan bandul besi di kakinya. Berulang kali dia mencoba, tetapi selalu berakhir sama, gagal. Dia menyerah... pasrah. Dia menghentikan usahanya. Kolektor binatang menyadari jika gajah telah putus asa dan pasrah menerima nasib barunya. Kemudian penjaga diminta mengganti bandul besi dengan bandul yang terbuat dari kayu. Apakah sang gajah meronta? Tidak... dia berfikir jika usahanya akan sia-sia, padahal saat bandul besi diganti dengan bandul kayu sudah pasti gajah bisa melarikan diri.

Diakui atau tidak, terkadang manusia mengalami hal serupa dengan gajah. Menghentikan segala daya upaya karena merasa gagal, terlalu berat rintangan yang harus dilalui. Lelah menemui kegagalan. Akhirnya, menikmati kesulitan dan kekalahan. Meski ujian yang diberikan sebenarnya sudah diganti takarannya tetap saja enggan untuk berusaha. Dalam kepalanya selalu berfikir bahwa dia hanya akan menemui kegagalan. Usahanya hanya akan menjadi kapas yang tak berarti. Upayanya hanya melahirkan kelelahan dan tambahan rasa sakit.

Padahal, seharusnya kita tidak boleh langsung begitu saja menyerah menghadapi kenyataan. Jadikan semuanya sebagai sebuah tantangan yang harus diselesaikan. Diamnya kita dalam jeratan masalah hanya akan membuat setan bahagia karena kita telah menjadi manusia yang tak yakin pertolongan Allah dalan setiap usaha kita.

Terus saja berbuat, terus saja berusaha. Siapa tau sebenarnya beban kita sudah dikurangi hanya bentuknya saja yabg berbeda. Yakinlah, nasib kita akan berubah saat kita mau merubahnya... macam di surat Ar Ra'd ayat 11.

Habis baca buku Memperbaiki Nasib, karya Ibrahim Elfiky


Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.