Belajar dari Jendela SMP

SCTV merupakan salah satu stasiun televisi yang sering mengangkat novel ke dalam sinetronnya. Salah satu sinetron yang diangkat dari novel adalah Dari Jendela SMP. Sebuah novel fenomenal besutan Mira W ini menceritakan tentang seorang anak SMP (Wulan) yang hamil dengan teman sekelasnya (Joko). Itu versi novel, versi sinetron tidak semuanya sama persis dengan di novel. Bahkan saat lebih dari 500 episode ini jalan cerita sudah sangat jauh dari novel aslinya. 

Di versi novelnya Wulan pada akhirnya melahirkan anak tersebut, sedangkan Joko yang berasal dari keluarga tidak mampu akhirnya masuk rehabilitasi sosial karena melakukan pelanggaran hukum. Sad ending kalau di novel mah.

 Gimana di sinetnya? Sejak kemunculan sinetron yang dibintangi oleh para remaja ini sudah beramai-ramai komentar miring. Pasalnya ada kekhawatiran jika nanti akan memberikan contoh tidak baik bagi remaja terutama anak SMP. 

Dalam cerita versi sinetronnya Wulan mengalami gejala pseudocyesis atau disebut juga kehamilan palsu. Biasanya seseorang yang depresi, stres, atau mengalami penyakit akan merasa yakin bahwa dirinya hamil. Dikisahkan Wulan mengalami sakit kanker ovarium dan akhirnya di operasi. Setelah operasi ini dia masih bertanya kepada kedua orangtuanya tentang dedek bayinya dengan Joko. Ya, Wulan merasa dia kehilangan bayinya. Bahkan sebenarnya Wulan tetap menstruasi selama mengalami kehamilan palsu tersebut. 

Setelah diintrogasi, ternyata Joko dan Wulan tidak melakukan hubungan terlarang. Mereka hanya saling berpegangan tangan untuk menghangatkan. Jadi, jelas banget perbedaan kisah novel dengan sinetronnya. 

Bahkan disini terselip sebuah sex education bagi pelajar. Sekaligus menambah pengetahuan bagi kita tentang kehamilan palsu dan bagaimana sikap yang harus diberikan kepada orang yang mengalami hal tersebut. 

Menurut saya, sinetron ini semakin menarik ketika masuk ke jenjang SMA. Konflik yang dihadirkan lebih fresh dengan tetap melanjutkan konflik yang lama dan utama. Konflik yang belum terselesaikan dari sesi pertama adalah restu orang tua Wulan dan Joko. Keluarga mereka bermusuhan karena adanya kesalahan dan rasa dendam dari masa lalu. 

Sedangkan konflik baru yang dihadirkan selayaknya anak-anak sekolah jaman sekarang. Ada senioritas, cewek dan cowok populer, persahabatan, cinta segi banyak, putus dari pacar, semacam itulah. Tapi ada beberapa konflik yang dihadirkan kemudian menjadi nasihat untuk para remaja.

Ada tiga konflik nih yang asik untuk dibahas, karena ini bisa berhubungan dengan kesehatan mental jugak 

Pertama, kisah Wulan and the Genk saat mau bersahabat dengan Lesti. Ceritanya Lesti itu anak yang cupu, berkacamata, dan semua argumennya selalu berdasarkan kata internet. Keanehan yang dimilikinya membuat dia tidak pernah punya teman. Dan selalu merasa sendiri. Tetapi Wulan dan teman-temannya membuka tangan untuk bersahabat dengan Lesti. Mereka melindungi Lesti dari ucapan orang sekitar.

Kedua, saat Cantik kena body shaming. Ceritanya anak-anak cewek ikut dalam pembuatan video klip boy band Unity. Anak-anak di sekolah memberikan apresiasi kepada para cewek itu. Namun, mereka memberikan komentar tidak mengenakkan mengenai penampilan Cantik. Dia memiliki ukuran big size, hobi makan, dan sangat enerjik. Akhirnya si Cantik merasa insecure kemudian dia bertekad untuk diet. Tidak mau diajak makan sama temen-temennya hingga suatu saat dia jatuh pingsan di kamar mandi. Beberapa hari tidak masuk sekolah. Melihat keadaan ini teman-teman Cantik (Wulan and the Genk) membuat sebuah video kampanye mengenai self love. Dalam video tersebut mereka menceritakan kekurangan masing-masing dan di akhir video mengajak siapapun untuk mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. 

Ketiga, saat pementasan drama kolosal Damar Wulan. Waktu itu seharusnya Santi berperan menjadi adik dari Kencana Wungu. Tetapi, tiba-tiba guru mennganti perannya menjadi pohon, karena ada selebgram yang akan ikut tampil. Selebgram itu padahal orang yang merusak hubungan Santi dengan pacarnya. Dia sangat sedih, dan merasa tidak akan ada orang yang bertepuk tangan untuk pemeran pohon. Ternyata, teman-teman Santi peka dengan perasaan Santi. Mereka berkata, bahwa Santi akan menjadi pohon terbaik sepanjang sejarah pementasan drama. Mendengar perkataan temanya Santi menjadi semangat. 

Memilih teman degan positif vibes sangat diperlukan. Apalagi bagi remaja yang sedang mengalami banyak perkembangan secara emosional. Mencari lingkaran positif yang memberikan dorongan sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan mental remaja.

Begitu kira-kira yang dapat diambil sisi positifnya. Sisi negatif ada nggak? Ada dong pastinya. Lebih banyak scene cinta-cintaan sih. Untuk anak-anak butuh pendampingan. Soalnya bahasa yang digunakan juga lebih ke bahasa gaul yang beberapa orang mungkin akan merasa itu tidak sopan. Selain itu, kurang dalam penggambaran suasana sekolahnya. Aneh saja sih, di sekolah sebesar itu cuma ada dua guru dan satu satpam. Satu guru olahraga dan satunya guru serba bisa wkwkwk. 

Yang penasaran silahkan saksikan sinetron ini. Tayang setiap hari pukul 17.25 sampai 19.25 
Read More

Titik Kulminasi

Titik kulminasi merupakan sebuah titik puncak dalam sebuah gerak parabola. Setelah beberapa detik berada di titik ini benda akan terjatuh dengan perlahan. Tidak akan lama berada di titik tersebut, hanya beberapa saat.

Titik kulminasi ini semacam puncak konflik dalam kisah fiksi. Menjadi plot yang ditunggu dan membuat senam jantung bagi yang menikmati ceritanya. Saat inilah jantung akan berdebar sambil melihat kapan waktu untuk penyelesaian konflik selesai. Secantik apa plot twist yang akan dibangun.

Perkara akan menjadi berbeda saat kisah itu nyata dan kitalah tokoh utama. Semua kejadian yang bisa diredam tapi perlahan menuju puncak sangat menggangu banyak sisi. Pikiran terkuras, perasaan tidak menentu, dan semua terasa menemui jalan buntu. Kita tidak tahu bagaimana orang di sekitar mengikuti alur hidup yang sedang kita jalani.

Semua terasa penuh, ruangan sudah sesak semua datang saling mendesak. Masalah datang bertubi, menumpuk menguras emosi. Dia bukan datang silih berganti, tapi datang dan seorang tidak mau pergi. Semua menumpuk dan akhirnya sampai pada titik kulminasi. Titik dimana rasanya pundak tak lagi sanggup menerima beban. Ada emosi yang perlu diluapkan. Ada air mata yang harus ditumpahkan.

Belajar mengendalikan titik, lalu membawanya perlahan menuruni puncak permasalahan. Mulai membangun rasa kesadaran bahwa semua dapat diselesaikan. Semua masih pas sesuai porsi kekuatan manusia. 

Healing, adalah cara paling ampuh untuk menyudahi titik klimaks episode kehidupan. Mencari lingkungan yang positif dan mendukung, kelak support system juga akan membantu penyelesaian.
Read More

Aktivis Muda Indonesia

November tahun 2020 Daya Muda Indonesia mengadakan Students Leadership Training. Sebuah progra yang terlahir dari keprihatinan terhadap aktivitas pelajar selama pandemi. Khawatirnya kreativitas para pengurus organisasi sekolah tidak mampu beradaptasi dengan kondisi baru. Kami mencoba untuk hadir dan berbagi inspirasi dan motivasi serta pengalaman baru. Tercatat 190 pelajar bergabung dengan program ini.

Dari sini kemudian kami membuat sebuah forum yang akan menjadi wadah pelajar untuk berbagi pengalaman dan tempat mencari insight baru. Setelah sekian lama akhirnya, diputuskan forum itu bernama aktivismuda.id. Harapannya komunitas ini akan menjadi platform dalam mengembangkan leadership dari para pelajar. Platform ini kelak bukan hanya berisi mengenai pengembangan diri tetapi juga ragam inovasi pelajar. Bukan hanya untuk pelajar Temanggung tetapi juga pelajar Indonesia.

Output yang diharapkan dari komunitas ini adalah lahirnya para inisiator kebaikan. Mereka yang menyadari apa kemampuannya dan menjadi inisiator perubahan bagi masyarakat sekitar. Akan menjadi sesuatu yang dahsyat ketika anak under 20 tahun sudah mampu melakukan sesuatu yang berdampak bagi sekitar.

Tentunya kita berharap, para pemuda sekarang mampu untuk lebih peka dan peduli dengan kondisi masyarakat sekitar. Kemudian dia hadir menjadi jawaban bagi masalah sosial yang di hadapi.

Selalu ingat dengan sebuah tulisan dari seorang ulama Mesir tentang pemuda yang lahir di sebuah negeri aman sentosa. Tidak dalam jeratan penjajah. Mereka akan sibuk untuk memikirkan diri sendiri. Acuh dengan kondisi bangsanya. Tentunya kami tidak ingin jika generasi penerus ini menjadi sosok seperti itu. Coaching For Leader akan menjadi program unggulan dari aktivismuda.id


Read More

Catatan Pertama Tentang History Of Java

Salah satu buku babon yang sering digunakan dalam pelajaran sejarah adalah buku History Of Java. Sebuah tulisan dari Thomas Stamford Raffles, seorang berkebangsaan Inggris yang Letnan-Gubernur Jawa dan sekitarnya. Dia yang sangat rapi dan rigid dalam mencatat apa saja yang terjadi di tanah Jawa pada masa lalu. Mulai dari kondisi geografis, komposisi penduduk, perekonomian, karakter penduduk, budaya, bahasa, dan munculnya Islam di tanah Jawa.

Catatan paling lengkap dan yang dijadikan rujukan itu ditulis saat negara kita masih dalam kondisi terjajah. Ibarat kata untuk makan saja serba sulit apalagi memikirkan tetang data. Terselip sebuah kekaguman terhadap bangsa barat, mereka sangat keren dalam memahami tanah jajahannya. Disisi lain juga merasa miris, pada saat yang bersamaan negeri kita masih banyak yang belum dapat membaca dan menulis. Sedih sih rasanya, orang yang memberikan catatan detail tentang tanah kelahiran ternyata orang asing. 

Buku ini cukup tebal, makanya saya gak selesai-selesai membacanya. Di setiap akhir bab akan diberikan catatan kaki. Sehingga akan memudahkan kita memahami istilah-istilah yang disampaikan. Ya meskipun kita harus bolak-balik sih bacanya. Kan tulisan ada di depan, terus catatan kaki di belakang. Font tulisannya juga kecil, tanpa gambar. Eh, ada sih gambar... gambar penjelas misal alat pertanian, penampakan laki-laki ningrat, dan sejenisnya. 

Rafles, seorang akademisi yang akan menggiring kita ke masa lalu dengan data dan fakta. Bahkan dia juga mengungkap fakta bagaimana korupnya pemerintah Belanda. Satu hal yang mencengangkan, ketika kita menganggap yang jahat banget adalah penjajah, dalam tulisannya Rafles menjelaskan bahwa para pribumilah yang kejam. Bukan sembarang pribumi, melainkan orang yang memiliki kekuasaan, para tuan tanah. 

Dalam segi budaya, Rafles sampai mencantumkan bagaimana cara berpakaian, karakteristik para bangsawan, kebiasaan masyarakat, perbendaan petani Jawa dan Bali. Komoditas pertanian bukan hanya disebutkan jenisnya, dia sampai dapat menyebut berapa banyaknya hasil panen per tahun. Lengkap dengan hitungan penjualan. Ada neraca pendapatan yang ditampilkan.

Buat kalian yang pengen mengetahui bagaimana bagsa kita dimasa lalu buku ini pas banget untuk dibaca. Ya, meskipun kita tetap harus kritis dengan tulisan Rafles. Tetap harus diingat, dia adalah penjajah yang pastinya ada sisi yang tidak objektif saat pembahasan.


Read More

Tugu Sepuser Tengah-Tengahnya Pulau Jawa

Banyak sekali spekulasi mengenai dimanakah letak titik tengah dari pulau Jawa. Ada yang mengatakan titik tengah pulau Jawa adalah Dieng Wonosobo. Konon pembangunan 400an candi di Dieng karena daerah tersebut merupakan titik tengah pulau Jawa. Ada pula yang menyebutkan bahwa titik tengah pulau Jawa adalah tugu yang terletak di gunung Tidar Magelang.

Nah, tapi yang akan kita bahas saat ini adalah titik tengah pulau Jawa yang ada di kabupaten Temanggung. Di perbatasan antara desa Kupen dengan desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat Temanggung terdapat sebuah tugu berlapis keramik warna biru. Tingginya sekitar 2 meter. Tugu ini dipercaya sebagai titik tengah-tengahnya pulau Jawa.

Desa Soropadan terletak di jalan Raya Magelang-Semarang. Desa ini lebih dikenal dengan agrowisatanya Jawa Tengah. Setiap satu tahun sekali selalu ada pameran pertanian provinsi Jawa Tengah di desa ini. 

Back to topic, menurut kepercayaan penduduk sekitar tugu ini sudah ada sejak jaman Majapahit. Mereka percaya tugu sepuser merupakan titik tengah antara gunung Merapi dan Sumbing serta pantai Utara dan pantai Selatan.

Bangunan tugu yang berdiri sekarang bukanlah bangunan aslinya. Pada jaman Majapahit tugu ini merupaka tumpukan batu bata yang besar dan di tengahnya terdapat batu sehingga bentuk menyerupai pusar. Namun, keberadaan batu bata tersebut sekarang tidak diketahui. Penuturan masyarakat sekitar, tugu dengan keramik biru tersebut dibangun oleh orang Jakarta yang hajatnya dikabulkan setelah melakukan semedi di daerah tugu Sepuser. Info tambahan nih, biasanya pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon ada orang-orang yang semedi di sini. 

Untuk sampai di tugu ini dapat menggunakan kendaraan roda dua. Jika menggunakan kendaraan roda empat dapat di parkir di depan balai desa Soropadan. Jarak antara balai desa dengan tugu sekitar 500 meter. Kalau melihat letaknya, dapat dipastikan tidak ada jajanan meski itu hanya gorengan wkwkwk.

Tempat ini memang belum masuk ke dalam prioritas wisata Temanggung. Butuh banyak perbaikan jika tugu sepuser akan dijadikan salah satu destinasi wisata.
Read More

Mengulik Tradisi Nyadran Di Temanggung

Setiap bulan Sya'ban di beberapa wilayah Temanggung mengadakan nyadran. Sebuah adat yang dilakukan setelah melakukan besreh atau membersihkan makam. Ada beberapa sumber yang menyebutkan jika adat ini berasal dari ajaran agama Hindu kemudian diasilimasikan ke dalam ajaran Islam oleh wali songo. 

Sebagaimana kita ketahui, para wali di tanah Jawa menyebarkan ajaran Islam melalui budaya dan adat yang berkembang di masyarakat. Metode ini cenderung efektif, sehingga banyak masyarakat yang menjadi muslim melalui dakwah para wali.

Ternyata ada versi lain dari sejarah nyadran. Menurut Mbah Zaenal, imam masjid Desa Kwarakan nyadran ini dilakukan bukan sebagai bentuk mengikuti kebiasaan agama lain melainkan sebagai bentuk rasa kebersamaan. Beliau menuturkan pada zama dahulu setiap menjelang bulan Ramadhan masyarakat membersihkan makam secara bersama-sama dan saling bergotong royong. Mereka membawa bekal dari rumah kemudian makan bersama setelah membersihkan makam. Dari kebiasaan ini akhirnya ada yang mencetuskan untuk makan bersama tetapi dengan pakaian yang lebih rapi. Akhirnya mereka pulang terlebih dahulu bebersih kemudian membawa makanan dan dimakan bersama.

Lambat laun kebiasaan itu menjadi berkembang. Waktu pelaksanaan nyadran tidak dilakukan dalam waktu bersamaan dengan berseh makam. Berseh dilakukan sepekan sebelum nyadran dilakukan. 

Ngapain aja sih selama nyadran? 
Masyarakat akan menyiapkan banyak sekali makanan. Pada zaman dahulu mereka membawa tenong (red: wadah besar terbuat dari bambu) sebagai tempat nasi dan lauk plus snack. Sekarang sudah jarang yang menggunakan tenong, sudah beralih membawa rantang.

Setiap anggota keluarga membawa nasi tumpeng, ingkung, sayuran, lauk, dan aneka macam snack. Setelah masyarakat berkumpul dilakukan doa bersama, mendoakan keluarga yang sudah meninggal. Kirim doa gitu kali ya bahasanya. Setelah berdoa mereka makan makanan yang dibawa dan saling bertukar makanan. Biasanya anak-anak sangat antusias mengikuti acara nyadran. Karena, mereka akan mendapatkan ayam dari orang yang duduk di sebelah atau depan mereka.

Kebiasaan lain ketika nyadran tiba adalah munjung (red: memberikan nasi beserta lauk pauk kepada saudara jauh). Kata Mbah Putri zaman dahulu beliau munjung ke 35 orang. Nasi yang diantarkan bukan hanya satu kotak, tapi satu bakul bambu yang besar. Lauk yang diberikan biasanya ayam, telur, sayur cecek, dan snack masing-masing satu piring. Untuk menyiapkan semuanya Mbah Putri akan meminta bantuan beberapa orang. Padahal jaman dahulu belum ada kendaraan jadi orang yang mengantarkan harus berjalan kaki. Bisa dibayangkan, berapa banyak budget yang dikeluarkan untuk nyadran ini? 

Untuk sekarang kebiasaan munjung itu tidak seheboh jaman dahulu. Paling hanya diberikan kepada beberapa sanak saudara saja. Kalau ibuku biasanya munjung ke 3 orang.

Nuansa yang dibangun oleh masyarakat adalah nuansa kekeluargaan. Memang sih, ada beberapa pihak yang kadang mengkritisi. Menurut mereka kebiasaan nyadran ini memberatkan bagi warga yang kurang mampu. Bagi yang kurang mampu terkesan memaksakan diri. Tapi, ada juga yang berpendapat itu malah menjadi motivasi untuk mereka bekerja. Perayaan nyadran dan lebaran menjadi sesuatu yang ditunggu. Mereka rela menabung untuk melakukan dua kegiatan tersebut. Bahkan bisa dibilang setiap selesai melakukan pekerjaan mereka akan berkata, ini disimpan untuk nyadran atau lebaran.
Read More

Tanah Warisan Rakai Pikatan

 


Jemari matahari tak mampu menyibak selimut kabut

Dua ancala masih tegak menjaga buntala
Manusia sekitar melawan dingin memulai hari menjalani takdir Sang Maha
Rapalan doa mengawali segala usaha
Penuh harap tanah ini menghasilkan arta

Sepetak tanah warisan Rakai Pikatan
Di atasnya tumbuh beragam tanaman
Di atasnya tertumpu banyak harapan
Ladang hijau, kembang putih mewangi
Sesiapa pasti ingin segera memiliki
Hanya disini Srinthil datang menebar wangi asli

Inilah tanah warisan Rakai Pikatan
Terkadang dingin halimun mencekam
Tetapi kami selalu mencoba menghangatkan
Dengan  kopi meski hanya satu seruputan

Kamilah pewaris tanah Rakai Pikatan
Tetap tersenyum merangkai peradaban
Seberat apapun beban kami pasti dapat bertahan

Bertahan di atas tanah warisan Rakai Pikatan


-Batas Kota, 18 September 2021-

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.