Wajib Dibaca! Buat Kamu yang Pengen Ngulik Hubungan Personal Branding, Writerpreneur, dan Media Sosial


 

Setelah mendapat tantangan menulis di blog berdasarkan tema maka,  dua hari ini menulis tentang wisata Temanggung. Berfikir awalnya ini akan menjadi tema yang cukup menarik dan pas dijadikan personal branding. Ya, aku ingin membaranding sebagai seorang yang paling gercep membagi informasi seputar wisata Temanggung. Tetapi, membaca ulang materi tentang personal branding membuatku berfikir ulang mengenai tema tulisan.


Niche atau tema tulisan dalam suatu blog memiliki peranan cukup penting. Pembaca blog yang awalnya nyasar pas nyari info di internet bakal lebih mudah untuk mencari data lainnya. Bahkan ada kemungkinan dia akan kembali lagi ke blog kita untuk memperkaya refrensinyq. Selain itu, peluang masuk halaman pertama pencarian akan lebih besar saat kita sudah memiliki konsentrasi terhadap satu tema. 

Pemilihan tema dalam suatu blog harus dipikir dengan matang. Kita perlu kenal dulu dengan diri kita. Menulis apa sebenarnya yang akan membuat kita enjoy dan menguasai. Dengan tanpa sadar pada saat proses pemilihan tema tulisan sebenarnya kita sedang membangun personal branding. Akan dikenal sebagai penulis blog yang seperti apa sih sebenarnya? Poin inilah yang membuat saya berpikir dua kali megambil niche wisata Temanggung untuk blog ini. 

Semua media sosial dan nama blog bisa dikatakan sama. Mengandung unsur Tania, IG dan blog sudah sama inspirasi Tania, FB Titania Az Zahra. Mungkin perlu menambah fans page dengan nama inspirasi Tania wkwkkwk. Kalau dilihat dari pemilihan nama ini sebenarnya sudah menunjukkan branding apa yang ingin dilakukan. Intinya adalah tulisan dari seorang Tania yang menginspirasi. Inspirasinya berasal dari kehidupan sehari-hari yang di lalui. 

Ketika mengalami suatu kejadian, lalu mengambil hikmah kemudian dibagikan. Ketemulah, inilah personal branding yang sebenarnya ingin di bangun. Seorang penulis yang memiliki analisis tentang kejadian di sekitar. Mungkin akan di anggap curhat, tetapi sebenarnya ada sesuatu yang sedang dibagikan. Semacam tulisan ini, seperti curhat tetapi sebenarnya sedang membagikan informasi tentang bagaimana menentukan tema blog dan juga personal branding. 

Ketangkep, ya!, poin pertama dalam membangun personal branding adalah dengan berangkat dari sebuah pertanyaan akan dikenal sebagai penulis apakah kamu? Kemudian diikuti dengan melihat diri, apa potensi yang dimiliki? Apa yang paling dikuasai? Dan apa yang akan dibagi?

Dalam membangun personal branding ini tidak cukup hanya dengan menulis sesuai apa yang akan kita citrakan. Kita perlu memperkenalkan kepada banyak orang mengenai siapa kita. Hal yang paling mungkin dilakukan pada jaman serba digital ini adalah melalui media sosial. Kita semua tentu menyadari penggunaan media sosial sudah bukan sekadar berhaha hihi dengan teman saja, tetapi juga sebagai sarana mencari informasi. Perlu nih, kita membagikan apa yang sudah ditulis ke media sosial kita. 

Dalam penggunaan sosial media pastikan mampu membangun engagement dengan teman di medsos. Berusahalah senantiasa membangun interaksi. Teman Facebook saya ada yang menggunakan prinsip, jika status kita di Facebook ingin di like dan dikomentari orang lain maka lakukanlah hal itu terlebih dahulu kepada mereka. Seperti hubungan timbal balik gitu. Lagipula alogaritma di Facebook memang seperti itu, yang satu server sama kita hihi yang akan sering muncul di beranda.

Pilihan medsos beragam dan sudah memiliki segmentasi masing-masing. Jika tulisan itu cocok bagi remaja maka pemilihan IG dan tiktok sangat pas. Untuk orang yang sudah 30 ke atas Facebook adalah sarana yang tepat. 

Ciri kalau personal branding kita berhasil apa, sih? Yang jelas kita akan dikenal oleh orang lain sesuai dengan branding yang kita bangun. Memiliki banyak jaringan dan relasi serta kita dapat menghasilkan dari apa yang kita citrakan itu.  Wuiiih udah ngomongin earn tu memang selalu menjadi semangat. Gimana ceritanya coba buat penulis blog maca kita bisa menghasilkan?

Ada istilah kece nih, writerpreneur a.k.a bisnis menulis. Jualan tulisan kita. Nggak usah kebayang mirip sales jugak. Writerpreneur ini sebuah proses untuk membuat tulisan kita menghasilkan uang. Bisa dengan cara membuat buku kemudian dijual, mengirimkan tulisan ke media masa, menjadi content writer, atau pasang adsense di blog. 

Asik banget kan, kita melakukan apa yang kita sukai, apa yang kita kuasai dan itu menghasilkan. Semangat dong pastinya. Jadi buat kalian yang masih bingung mau menentukan tema tulisan, buruan merenung terus tentukan. 

Jangan sia-siakan waktu yang dimiliki. Mari kita hobi menjadi sesuatu yang lebih berarti. 

And then, tema blog ini tentang lifestyle ya gaes. Anggap aja gitu. Terus wisata Temanggung? Nantilah buat blog baru lagi. 






Read More

Wisata Temanggug : Gunung Watu Payung

Sumber : http://anastrav.blogspot.com

 
Wisata Temanggung- Halo Bestiee! Ketemu lagi nih, di hari kedua menulis bertema. Ajib banget dah komunitas ODOP, paling bisaan maksa orang nulis di blog dengan tema tertentu. Ga jadi curhat kan jadinya, jadi memang kudu menceritakan keindahan tanah kelahiran. Siapa tau pada tertarik terus main deh ke sini.

Diceritakan kemana-mana juga kalau Temanggung sama dengan nggunung itu sudah semacam kembar identik. Makanya, kebanyakan tempat wisata yang ditawarkan tetap bertema alam. Masih di daerah Kaloran aja. Sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Semarang. Anak Unnes, Undip yang asalnya dari Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga dan memakai kendaraan pribadi kudu wajib banget pernah lewat sini.
 
Di ujung Temanggung ini ternayata ada sebuah tempat wisata yang sudah sangat hits dan legendaris sejak jaman Majapahit. Jadi, seudah sejak dulu kala dijadikan tempat untuk bertapa. Mau tau namanya? Yap, namanya adalah Gunung Watu Payung. Sejak aku kecil tempat ini sudah banyak dibicarakan. Tempat wisata ini berada di dusun Kemiri, Kecamatan Getas, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Konon pada masa kerajaan majapahit terdapat 3 abdi dalem yang melakukan semedi. Ada juga yang mengatakan bahwa raja dari keraon Jogja dan Surakarta pernah bertapa di gunung payung.

Terdapat 4 tempat yang dapat digunakan untuk bertapa, yaitu pertapa umum, tayub, punakawan, dan pertapaan  Budha. Bertapa atau semedi memang menjadi budaya bagi masyarakat khususnya Jawa Kuno.
 
Selain tempat untuk bertapa disini juga terdapat tempat ibadah. Ada masjid, vihara, dan gereja. Seolah kawasan ini ingin mengajak kita untuk dapat bertoeransi antar satu dengan lainnya. Jadi, untuk kalian yang muslim tidak perlu khawatis saat masuh waktu sholat karena sudah disediakan tempat. Dilihat dari sarananya memang sudah cukup lengkap. Hanya saja wahana untuk tetap betah berada disini peru ditambah. Konon akan dibangun flying fox.
 
 Untuk sampai ke tempat ini kalian harus menggunakan kendaraan bermotor. Sudah, jangan bayangi bus besar megantarkan rombongan kalian. Ga mungin bisa karen akses jalan menuju lokasi masih kecil. Patokannya adala Vihara yang cukup besar di dusun Janggleng. Seteleh sampai situ amati sekitar maka watu gunung payung sudah terlihat.

Pemburu sunsite dan sunrise jangan lewatka kunjungan ke tempat ini. Pemandahan hamparan hijau ditutup warna merah semburat matahari adalah sebuah pemandangan mahal untuk diabadikan. Posisinya yang berada cukup di atas akan membantu kalian melihat keindahan sekitar Gunung Payung Kaloran. Deratan rumah penduduk, Gunung Sumbing, Sindoro, Andong dapat kalian nikmati keindahannya saat berada di Gunung Watu Payung.

Selain sebagai tempat bertapa, beribadah, dan melihat pemandangan cantik, tempat ini juga dapat digunakan sebagai kegiatan budaya. Pada hari tertentu masyaraka akan membawa gunungan.

Setlah menaiki jalan terjal dan tangga yang cukup lumayan pastinya akan membuat cacing dalam perut meronta-ronta. Paling bener kalian turun dari situ kemudian menuju Kantor Kecamatan Kaloran. Hanya beberapa meter dari kantor kecamatan akan ditemukan warung kupat tahu dan bakso yang rasanya pasti bikin nagih. Geser lagi ke arah Krangan akan menemukan soto paling enak.

Kalau sampai kemaleman selama di gunung Watu Payung kalian dapat langsung meluncur ke Kota Temanggung atau Bandungan. Disana bisa memilih penginapan mana saja yang kalian suka. Harga penginapan cukup terjangkau.

Jadi yuuuk bertienya akuh, janganragu-ragu buat main. Pecinta alam pasti seneng dong main kesini.
Read More

Tinumpuk Setumbu Alternatif Wisata Alam di Temanggung

Tinumpuk Setumbu. Sumber : https://ahmadarsya.blogspot.com

  

Wisata Temanggung, Halo, Bestie! Gimana kabarnya? Udah bisa move on kan dari masa lalu? Mau ngakajakin kalian jalan-jalan nih, lewat tulisan aja sih tapi. Kali ini kita bakal menuju salah satu Kabupaten di Jawa Tenggah yang terletak di dataran tinggi. Posisinya masuk ke dalam rangkaian dataran tinggi dieng. Wilayah ini dikelilingi oleh banyak gunung dan bukit, yap inilah Temanggung. Keindahan alam Temanggung sangat sayang untuk dilewatkan. Potensi wisata Temanggung didomonasi oleh tema alam. Bisa dibilang daerah ini menjadi surganya para pemburu Sunrise dan Sunset. Banyak sekali sisi di Temanggung yang dapat dijadikan tempat melihat pesona matahari terbit maupun tenggelam. Salah satu tempat yang dapat melihat dua keindahan matahari adalah Tinumpuk Setumbu.

Tinumpuk Setumbu terletak di dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Lokasinya berada pada ketinggian 500 meter dpl. Awalnya tempat ini merupakan ladang milik warga, namun kemudian disulap menjadi tempat wisata setelah keindahan sunsetnya viral. Ada seorang fotografer yang mengabadikan keindahan di Tinumpuk Setumbu dan akhirnya banyak masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut. Bukan hanya dari dalam negeri loh, beberapa turis mancanegara juga ada yang berkunjung ke sini. 

Tempat ini merupakan tanah yang lapang. Di setiap pinggirnya terdapat pagar pembatas. Sudah ada beberapa gazebo, meja dan kursi sehingga kita dapat lebih nyaman melihat keindahan pemandangan sekitar. Banyak sekali gunung yang dapat kalian lihat di Tinumpuk Setumbu, antara lain : gunung Sumbing, Sindoro, Ungaran, Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Prau, dan Sikunir. Sudah kebayang kan bagaimana keindahan tempat ini?

Apabila kalian pengen ngeliat sunrise pastikan pukul 05.00 sudah sampai tempat ini. Bagi yang muslim disarankan sudah sholat subuh atau memiliki wudhu karena belum ada fasilitas toilet di atas bukit. Syahdu banget pasti sholat subuh di alam terbuka dengan semilir angin. Matahari akan muncul dari balik gunung Merapi dan Merbabu. Buat tim sunset, pukul 16.45 harus sudah stay di puncak biat nggak ketinggalan. Dengan berlatar belakang gunung Sumbing Sindoro kesempurnaan keindahan akan sangat dirasakan.

Bulan Juni-Agustus merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi gardu pandak eksotis ini. Pada bulan-bulan tersebut terjadi musim kemarau. Sehingga, pemandangan gunung akan terlihat jelas. Sudah dapat dipastikan jika pada musim penghujan daerah sekitar Lamuk memilkik kabut tebal sehingga keindangan background gunung tidak dapat dinikmati. 

Untuk sampai ke atas kalian butuh jalan dulu melalui jalan setapak selama 2 menit. Bentar banget kan ya ini. Waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai objek wisata Temanggung yang asik ini sekitar 1 jam dari Semarang dan 45 menit jika dari kota Temanggung. Kendaraan yang dapat digunakan adalah kendaraan pribadi. Belum ada kendaraan umum, misal angkot. Bis besar juga pasti akan kesusahan karena jalan yang kurang lebar dan kondisi jalan agak curam.

Tempat ini sangat cocok digunakan sebagai prewedding. Latar belakang gunung dan awan yang berkejaran serta suasana hijau dapat menjadi alternatif bagi kalian. Atau sekadar melepas penat dengan rutinnya aktivitas sehari-hari. Ketenagan dan suasana khas pedesaan dengan dingin yang bikin nagih bakal membuat kalian merasa lebih tenang.

Bagi pengunjung dari arah Semarang tempat ini bisa menjadi satu paket saat mengunjungi candi Gedong Songo. Dari lokasi tersebut kurang lebih 40 menit. Menginap bisa di Bandungan dong ya berarti. Eits, tapi kalian bisa juga kok menginap di Temanggung. Ada beberapa alternatif penginapan antara lain Hotel Indraloka, Kinanti, Candra, dan Ayana. Kesemua penginapan yang disebut berada di tengah kota Temanggung.

Masalah kuliner juga tenang saja. Di kecamatan Kaloran ada warung makan yang terkenal dengan jangan lompongnya. Sebuah sayuran dari batang talas diolah menggunakan bumbu khas, pokokny nagih deh! Pilihan kuliner akan semakin beragam saat memasuki kota Temanggung. Bakso Uleg menjadi salah satu kuliner yang tidak boleh kamu lewati saat kesini.

So, kapan kalian mau main ke Temanggung?

 

Read More

Sahabat Adalah

Sahabat adalah seseorang yang akan selalu ada untukmu. Dia akan mendukung semua hal yang terbaik. Dukungan ini tidak berarti semua keputusan akan didukung. Pertimbangan tentu akan diberikan. Melihat secara objektif dan berharap masukan yang diberikan memberikan dampak terbaik. Dia tidak akan memaksakan pandangan, tetap menghargai keputusan yang di ambil.

Sahabat adalah telinga disaat isi hati da kepala tak mampu lagi membendung segala rasa yang ada. Dia akan mendengar seluruh keluh kesahnya dengan baik. Berkomentar hanya jika dibutuhkan. Dia sangat tau apa kebutuhan, sangat tahu kapan harus berpendapat, kapan harus diam, kapan harus memberi kritikan. 

Dia selalu ada di setiap agenda serumu. Agenda menyenangkan terasa kurang jika dia tidak ada. Bisa jadi ada kesamaan tak jarang juga banyak perbedaan. Itu semua ada untuk saling mendukung dan melengkapi. Meski berbeda, dia tetap akan memberikanmu ruang untuk tumbuh sehingga menjadi best version of you. Ibarat lagu, sahabat akan menemani ulat untuk menjadi kupu-kupu.

Dialah support sistem terbaik setelah keluarga kita. Energi positif pasti akan di pancarkan saat berasamnya. Akan banyak insight dan inspirasi yang akan didapatkan saat bersama sahabat. Kamu, punya sahabat kan? Coba cek di kontakmu, adakah seseorang yang selama 3 tahun terakhir ini selalu berkomunikasi denganmu? Jika ada, maka mungkin itulah sahabatmu.

Carilah jika belum memiliki. Terkadang kita butuh orang lain untuk mengerti. Orang lain yang tulus menerima dan memberi. Sahabat juga mungkin akan lebih banyak memberi arti daripada kekasih pujaan hati. Berbahagialah bagi yang sudah menemukan, sahabat sejati. Bertemu di dunia dan akan tetap bersama sampai surgaNya.
Read More

Kesaksian Jembatan Progo Temanggung

Bau anyir selalu tercium ketika melewati jembatan di desa Madureso, Temanggung. Warna sungai tak lagi jernih, berubah menjadi merah. Ceceran darah di sepanjang jembatan menjadi jawaban penyebab pemandangan mencekam ini sejak Desember 1948 sampai pertengahan tahun 1949. Hampir setiap dua hari sekali terdengar suara tembakan. Suara mengaduh kesakitan karena siksaan. Sumbing dan Sindoro melihat sedih dari kejauhan.

Tidak usah mencari siapa pelaku tindakan keji dan tak manusiawi. Sudah dapat dipastikan tentara kolonial Belanda sedang menumpahkan amarah kepada TNI kala itu. Bagaimana tidak, seorang mayor jenderal telah memerintahkan prajurit TNI untuk menyerang markas Belanda. Angkuhnya mereka, masih tetap bersikeras berada di tanah merdeka. Penjaga ibu Pertiwi tidak akan tinggal diam, mereka pasti berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Dengan beringas para penjajah masuk ke kampung-kampung, gang-gang sempit, pasar, lalu menangkap siapapun yang dianggap sebagai anggota TNI tanpa konfirmasi dan pembuktian. Semua dilakukan dengan membabi buta. Penduduk sipil dijadikan tawanan dan mendapat perlakuan sangat kejam. Di akhir penyiksaan mereka akan dibawa ke jembatan lalu mata ditutup kain hitam. Upacara penyiksaan dilanjutkan. Mereka meregang nyawa ditimpa timah panas atau ditebas kepala dengan pedang. Dibuang ke sungai lalu hanyut mengikuti derasnya air sungai.

Bukan hanya satu dua hari dilakukan, semua dilakukan selama berbulan-bulan. Bukan hanya puluhan atau ratusan korban, tetapi ribuan. Monumen bercat abu-abu memberikan angka 1.200 pejuang telah gugur. Tapi, angka itu bisa jadi lebih. Karena banyak yang diambil dan belum tercatat.

Aku ta’ ketjewa, aku rela...Mati untuk tjita-tjita sutji nan mulja: Indonesia merdeka, adil,makmur dan bahagia.

Temanggung, 22/12-48-10/8-49

Begitulah tulisan Mayor Jenderal Bambang Soegeng yang tertulis di monumen bambu runcing dekat jembatan. Seseorang yang telah mengobarkan semangat pejuang di Temanggung menumpas penjajah.

Nama para korban mungkin tidak tercatat, jasadnya mungkin telah menyatu di dasar sungai Progo. Tetapi, jasa mereka telah tertulis rapi dengan tinta emas dalam sanubari. 


Read More

Konselor Sebaya

Ada sebuah kaidah dalam penyembuhan penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri atau virus. Kurang lebih bunyinya, obat paling manjur adalah obat yang berasal dari penyebab sakit itu sendiri. Kaidah ini juga berlaku dalam menyelesaikan masalah remaja. Ya, merekalah yang paling mengetahui cara ampuh menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Maka pemilihan tema peer conselor adalah salah satu alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk menghadapi permasalahan mereka. Terus orang dewasa ngapain dong? Tugasnya adalah menjadi katalisator penyelesaian. Dia mempercepat penyelesaian tanpa ikut dalam prosesnya secara langsung.

Mudahkah melahirkan pelajar yang siap menjadi conseli? Tidak semudah itu Ferguso. Memerlukan proses yang panjang dan pendampingan intens. Begitu menurut Isnan Hidayat founder petekehidupan.id saat dimintai pandangan tentang program dari Healthy Lifestyle Community. Pemilihan topik konselor sebaya cukup menarik. Karena disini kita akan melibatkan langsung pelajar dalam membantu temannya menyelesaikan masalah. Fokus yang akan dilakukan oleh HLC adalah pada bab kesehatan mental.

Dalam konsultasi tersebut Isnan menjelaskan bahwa perlu ada tahapan sebelum sampai pada konselor sebaya. Ada tiga tahapan yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Peer Education
Jadi para pelajar yang akan kita latih pertama kali tugasnya adalah memberikan kampanye mengenai isu yang di usung. Bisa dengan menyebarkan posdig, pamflet, atau cara lain. Yang intinya meberikan edukasi kepada teman satu sekolahnya.

2. Peer Support
Ini sangat penting sekali dan paling realistis mengajak pelajar di tahapan ini. Ketika teman sebayanya memiliki masalah mereka mencarinya untuk bercerita. Kemampuan minimal yang dimiliki adalah kemampuan mendengar dan memiliki empati terhadap masalah yang di hadapi. Tidak sampai turut menyelesaikan masalah melainkan memberikan masukan dan menerima curhatan. Para conseli diharapkan mampu menjadi support sistem bagi temannya tersebut.

Pada fase ini pun, para conseli butuh pendampingan. Tujuannya agar beragam masalah yang mereka tampung dapat disampaikan kepada tim HLC. Sehingga, dapat mengambil langkah apabila ditemukan masalah yang terjadi bersifat komunal bukan individu

3. Peer Conseling
Pada tahap ini bisa dikatakan para pelajar sudah menjadi ahli. Penggunaan nama ini akan memberikan beban secara psikologis. Bisa jadi, teman yang bercerita kepadanya berharap bisa selesai itu masalah. 

Begitulah kira-kira sedikit catatan hasil konsultasi dengan Isnan Hidayat. Semoga eksekusinya dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi pelajar masa kini
Read More

Dari Gunuang Omeh, Ke Jalan Lain di Moskow Menuju Hukuman Mati di Kediri, Sebuah Cerpen Yang Mengajak Berfikir

Sekilas membaca judul dari cerpen tersebut langsung teringat dengan sebuah buku yang berjudul Dari Ave ke Maria ke Jalan Lain ke Roma. Sebuah kumpulan cerita karya Idrus yang diterbitkan oleh balai pustaka. Secara otomatis otak sudah memberikan stimulus sepertinya ceritanya akan sejenis dengan karya Idrus ini. Cerita pendek yang akan menggambarkan sejarah di masa lalu. Tapi siapa dan tentang apa? 

Awalnya merasa asing dengan Gunuang Omeh, yakin banget ini adalah bahasa daerah dan yang pasti bukan Jawa. Mana dong? Sebelum pusing, akhirnya diputuskan untuk membaca terlebih dahulu paragraf awal. Satu kata kunci di empat paragraf pertama yaitu,  penulis Tanah Orang Miskin. Judul ini tidak asing, sepertinya pernah membaca ini tetapi, masih tidak yakin. Setelah konsultasi dengan google, walaaa benar ternyata ini adalah kisah Tan Malaka. Pantes ada Moskow, sebuah tempat yang kental dengan ajaran komunis. Berarti Gunuang Omeh itu mengandung unsur melayu wkwkwk

Langsung deh, semangat untuk mencermati tulisan karena kebetulan pernah membaca biografi Tan Malaka dan mengoleksi dua karyanya. Membacanya sedih campur haru. Masih kadang ada perasaan tidak terima ada perlakuan seperti itu kepada salah satu pendiri bangsa. Kegundahan dan kegalauan tokoh aku cukup mewakili perasaan.

Eh, tapi bagaimana dengan orang yang tidak suka sejarah membaca cerpen karya Heru Sang Amurwabumi ini? Kuminta suami untuk membaca cerpen. Tanggapannya, belum bisa menyimpulkan siapakah tokoh dia. Tetapi dapat memahami bahwa tokoh dia adalah seseorang yang berjasa terhadap republik.

Secara pemilihan diksi kata, penulis memiliki sebuah ke-khasan. Unik dan tidak semua penulis bisa meramu sedemikian kuatnya. Penggambaran latar membawa kita ke nuansa masa lampau. Cukup detail apalagi saat mendeskripsikan suasana Gunung Wilis.

Tokoh yang dimunculkan adalah dia, aku (sersan batalyon), kopral, dan komandan batalyon. Untuk menentukan mana tokoh antagonis dan protagonis cukup sulit. Karena kurang ada penegasan mana tokoh yang digambarkan jahat. Jika dibaca baik-baik sepertinya tokoh Komandan adalah antagonis dan dia adalah protagonis.

Bagi Anda yang suka cerpen dengan genre romance atau konflik seputar cinta atau persahabatan tidak akan merasa terhibur saat membaca cerpen ini. Penggunaan bahasa yang cukup butuh pencernaan dan kita seolah diajak berfikir siapa tokoh ini? Benarkah itu terjadi? Dan segudang pertanyaan lain. Maka, saya tidak merekomendasikan cerpen ini untuk dibaca. Beneran, ini cerpen bakal ngajakin kita main detektif-detektifan. Tidak akan ada senyum simpul saat membaca derita demi cerita. 

Cerpen ini sangat direkomendasikan untuk Anda penyuka sejarah. Cerpen ini bisa dikategorikan kedalam faksi. Dimana cerita diangkat dari sebuah realita. Membaca ini akan mengingatkan saya terhadap salah seorang yang mengajari saya membaca dan menulis, pak Nasirun Purwokartun. Beliau juga menulis fiksi (novel Penangsang) tetapi by riset. Gaya bahasa, pengambilan tema cerita hampir sama. Sangat ditunggu kisah hidup Tan Malaka ini diangkat ke dalam sebuah novel. Seru deh pasti.

Yuk yang kepo sama cerpennya bisa cus klik link ini 
https://www.ngodop.com/2021/08/dari-gunuang-omeh-ke-jalan-lain-di.html?m=1
Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.