Saat Engkau Jatuh Cinta

Sepertinya, setiap orang memiliki titik kritis dari kisah percintaannya. Biasanya terjadi pada 20an akan banyak sekali godaan mengenai rasa. Mau dibilang anak-anak, sebenarnya usia itu sudah dewasa, hanya saja terkadang belum berada pada titik setimbangnya. Masih mudah goyah kesana dan kemari. Apalagi bagi mereka yang belum selesai tentang jati diri. 

Rasa cinta yang merupakan anugrah Sang Maha Kuasa membuat beberapa manusia menjadi tidak berdaya. Bahkan menyebabkan dia berada pada titik nadzir terendah. Anugrah Allah itu berubah menjadi sebuah siksa, dikeluarkan merasa berdosa disimpan menjadi bait harapan dan doa. Namun, tak sedikit pula yang akhirnya tenggelam dalam rasa putus asa. Memandang dunia terlalu kejam dan tidak terima dengan anugrah Tuhan-Nya. 

Kita tentu percaya tak ada ciptaan yang sia-sia, termasuk pula dengan rasa cinta. Dia pasti hadir ingin memberikan kita makna. Mengajari kita bagian-bagian lain dari kepingan sisi kehidupan. Apakah kita akan semakin mendekat atau menjauh. Akan semakin banyak berbuat atau terluruh. 

Cinta itu ibarat sebuah bahan makanan, semua akan tergantung pada cara pengolahan. Barangsiapa mengolahnya dengan dibantu bumbu sari setan makan akan membawa kepada kemaksiatan. Akan semakin menjauhkan dari pencipta cinta. Barangsiapa mengolahnya dengan bumbu Rabbani maka cinta itu aka semakin menumbuhkan, semakin menambah kedekatan kepada Pencipta. 

Semua bergantung pada kita, bagaimana akan mengolah rasa. Membuat kita semakin tumbuh dan bersinar atau membuat kita terpuruk dan semakin dalam lorong menyedihkan. 

Hay, kalian yang sedang sampai pada titik nadzir! Tetaplah logis dan gunakan logika, tetaplah yakin akan segala kuasa. Apa yang telah dituliskan untuk kita tidak akan pernah menjadi milik lainnya. 

Perbanyaklah dzikir agar ingatan tentangNya lebih banyak daripada tentangnya. Jika sudah seperti ini barulah pantas kamu bilang mencintainya karena Allah. Bukan karena terpedaya nafsu belaka. 

Berjuanglah, mengolah rasa ini. Jika waktunya tiba akan dipertemukan. Namun, tetaplah siapkan ruang pada harapan bahwa semua bisa jadi tidak sesuai keinginan. Allah akan memberikan yang terbaik untukmu. Allah telah menyiapkan belahan jiwa yang paling pas untukmu. Perjalanan rasa ini memang melelahkan tapi ingatlah kisah Ali dan Fatimah yang mencinta dalam diam. 

Jangan terlena dan membiarkan diri masuk ke dalam lubang kemaksiatan. Kisah Romeo and Juliet tak seromantis kelihatannya. Bukantah kau ingin cinta sehidup sesurga? Berarti bukan Kisan Romeo and Juliet yang akan kau pelajari.

Cobalah kau cari bagaimana kisah cinta orang-orang Sholih. Maka, akan kau temukan betapa manusiawinya manusia. 

Saat engkau jatuh cinta, pastikan Allah tetap sebagai tujuan dan Rasulullah sebagai teladan. Selamat merangkai kisah cintamu, semoga anugerah itu menjadi penyambung engkau dengan TuhanMu. 

Read More

Selebrasi 2023



 Hai, 2023!

Tadi malam saat mati lampu aku mencoba untuk membayangkanmu sejenak. Memprediksi bagaimana aku saat berada di tahun 2023. Ya, terlintas dalam kepala bahwa aku akan banyak sekali belajar dan melakukan banyak hal. Tahun ini sepertinya aku akan belajar cara membaca dan menulis dengan benar. Akus adar, selama ini aku tidak benar-benar baik dalam membaca, aku tidak dengan mudah mengingat dan menyerap setiap kata dalam buku yang terbaca. Hanya beberapa ide gagasan dalam  buku tersebut yang benar-benar bisa aku ingat dan aku mengerti. Bukankah seharusnya saat membaca akan banyak informasi baru dalam kepala?


Padahal banyak sekali buku terbeli yang belum terbaca. Kecepatan membeli buku tidak sebanding dengan kecepatan membaca. Belum lagi kecepatan memahami makna. Inilah titik dimana aku merasa otakku seperti siput. Lamban kalu kau memahami sesuatu. Tapi, aku meyakini ini pasti karena jarang aku gunakan. Ibarat seorang bayi yang sedang belajar berjalan, pasti langkahnya perlahan dan harus jatuh berkali-kali baru dia mahir berjalan. Sama tu kayak otak yang jarang digunakan, ototnya masih kaku untuk berfungsi menyerap banyak informasi. Belum lagi, kalau terjatuh dalam kemalasan enggan berdiri. Menikmati jatuh dan tidak mau bangkit lagi. 


Hai,  2023! Dengerin aku ya, ini adalah masa untuk memahirkan otak dalam memahami makna, Tidak boleh berhenti meski rasa malas selalu mengikuti. 


Tahun ini harus benar-benar bisa menjaga diri agar tetap sehat dan bugar. Impianmu untuk berkutat dengan digital semakin dekat. Dan itu membutuhkan ide, gagasan, jauh dari kasur, kecekatan, kecepatan, dan lain sebagainya. Semua membutuhkan proses, dan kamu sudah berproses sejauh ini. Belajar membuat video dengan baik adalah tugasmu saat ini. Memperbaiki tampilan web agar menarik, mencoba iklan dll. Sungguh di kepala sudah mulai menari-nari, keinginan membuat kalender konten untuk beberapa chanel. Bismillah, bukan hanya tentang obsesi diri tapi ini juga menyangkut nilai yang sedang kamu bawa. 


Hai, 2023!

Jangan lupa tetap berapi dalam masalah human development. Ini juga bidang yang sudah lama dipelajari. Meskipun sekarang pemahamanmu terlampau tradisional untuk era modern ini. Banyaklah membaca dan belajar. Apa kamu tidak merasa kekerdilan pemahaman dalam hal ini? Allah telah memberikan ruang bebas untuk berkreasi. Maka, mulailah dan mencobalah untuk melakukan itu. Kita boleh berupaya untuk mengubah paradigma manusia, tapi ingat tetaplah DIA penentu segalanya. Ingat, tumpukan buku paling banyak tentang ini.


Hai, 2023!

Setelah kamu yakin dengan pengukuhan dirimu, untuk mencoba belajar kembali tentang tiga hal di atas, jangan lupa ada amanah paling besar dari Allah. Tabina Evren Karissa. Seorang putri kecil yang dititipkan Allah agar menjadi guru bagimu. Dialah perantara dari Allah untuk membuatku menjadi lebih dewasa. Mencoba hal yang paling aku takuti sebelumnya. Melihatnya seperti melihat aku di masa kecil. Ohh... ya Allah, kenapa sofwarenya aku banget. Kan jadi berasa mengaca, keras kepalanya, cara marah, cara bahagia, cara bicara, bahkan pola fikirnya sama. Hanya rapalan kebaikan yang selalu kuharap untuknya. Aku tau, tak ada dinding pembatas atas doaku untuknya. Setiap kataku adalah doa, dialah anak pertama yang membuatku belajar untuk hati-hati dalam bicara. Meski amarah dan emosi kadang menguasai, sebisa mungkin kutahan untuk berucap kebaikan untuknya. Bin, ijinkan ibuk menjadi ibuk yang baik untukmu. Aku akan belajar perlahan memahamimu. 

Kalau ditanya ingin punya apalagi di tahun ini? Pengen deh punya kamera wkwkwk, inget banget kemarin ada acara, blurr semua hasil jepretan. Padahal angel udah bagus. Gemes rasanya. Bisalah ya, belajar fotografi untuk kesekian kalinya.


Inilah selebrasi setiap awal tahun. banyak kali harapan. Setelahnya adalah tantangan untuk mewujudkan. Bisa?

Kurangi membaca flizzo, kepo sinetron. Pastikan segala hal yang kamu lakukan dengan menggunakan HP adalah kebaikan. Nah, lo!

Ayok ini saatnya banyak belajar. Banyak ayat Al Qur'an yang belum kamu pahami, betapa hadits banyak yang terlupa. Teruslah berbenah mumpung Allah masih memberimu kesempatan usia. 

Perbaiki diri dan semesta maka kau akan tahu dimana kedudukanmu di mata Sang Maha.


Read More

Catatan Diet : Mencari Cara Diet Yang Pas

Paska melahirkan anak pertama, aku mengalami peningkatan berat badan yang sangat signifikan. Mungkin orang-orang tidak begitu menyadari karen badanku bisa dibilang cukup tinggi untuk ukuran wanita plus terbiasa menggunakan baju longgar. Namun, semakin lama, ssemakin terlihat jika tubuh sudah mulai tidak proposional. Awalnya aku pikir ini hanya akan sebentar, tapi nyatanya semakin hari malah semakin besar wkwkwk. Ditunjukkan dengan ukuran perut yangs selalu disangka sedang hamil. Sedih sih sebenarnya.

Tidak ada jalan lain, kecuali harus mulai untuk mengecilkan tubuh dengan diet. Tapi, sebelum melakukan diet sepertinya aku harus melakukan riset terlebih dahulu mengenai diet yang paling tepat. Belum berani memutuskan untuk menggunakan obat tertentu karena khawatirnya berdampak kurang baik pada ginjal. 

Penyebab perut buncit dan besarnya badan adalah karena adanya tumpukan masa lemak yang berasal dari karbohidrat dan protein yang tidak terpakai. Saat kita mendengar kata lemak pasti langsung berasumsi pada hal buruk padahal lemak juga memiliki fungsi di dalam tubuh. Beberapa fungsi lemak antara lain :

  1. Membantu menyerap vitamin A, D, E, dan K
  2.  Sebagai penyedia sumber energi
  3. Isolasi dan pengaturan suhu tubuh
  4. Asam lemak esensial membantu dalam pembekuan darah dan penyembuhan
Jelas yang menjadi masalah adalah terlalu banyaknya tumpukan lemak dalam tubuh sehingga berat badan menjadi bertambah. Lemak dalam tubuh perlu diubah menjadi energi agar tumpukannya berkurang, gitu kali ya analogi mudahnya. Maka perlu melakukan aktivitas yang membutuhkan energi agar lemak tersebut hilang. Salah satunya adalah dengan rutin melakukan olahraga. Jadi, perlu memilih olahraga yang paling pas untuk meluruhkan lemak dalam tubuh.

Selain olahraga tentunya tetap harus memperhatikan asupan tubuh. Nah, biasanya banyak banget ini teori mengenai asupan tubuh. Ada diet Mayo yang hanya memakan tahu di godok, ada juga diet Karbo yang sama sekali tidak makan sumber makanan yang mengandung karbo, ada juga eat clean, dan diet kalori dimana setiap asupan makanan dihitung jumlah kalorinya.

Dari kesemua jenis diet itu aku merasa berat untuk melakukan wkwkwk. Terus gimana dong? Sepertinya aku akan menggunakan panduan dari kemenkes. Karena sesuatu yang berlebihan pastilah tidak baik. Tubuh juga mungkin akan oleng saat tetiba mengubah pola makan dengan drastis. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah dengan mengatur porsi makan dengan memperhatikan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Berikut PUGS yang berlaku di Indonesia :
  1. Memakan beraneka ragam makanan
  2. Memakan untuk memenuhi kecukupan energi
  3. Memakan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi dengan kompisisi padi-padian 50%, umbi-umbian 6%, dan gula 5% (3-4 sdm)
  4. Membatasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat kecukupan energi (3-4 sdm perhari)
  5. Menggunakan garam beryodium (1 sdm/hari)
  6. Memakan sumber zat besi
  7. Membiasakan makan pagi
  8. Meminum ari bersi, aman, dan cukup jumlahnya (2liter/8 gelas)
  9. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
  10. Menghindari minuman beralkohol
  11. Memakan sesuatu yang aman bagi kesehatan
  12. Membaca label pada makanan kemasan
Selain memperhatikan PUGS, kementrian kesehatan juga sudah membuat panduan isi piringku. Dimana disana sudah digambarkan porsi makan yang disarankan dalam satu piring yaitu, terdiri dari 50% buah dan sayur, 50% lainnya adalah karbohidrat dan protein. Dengan mengikuti panduan isi piringku ini juga akan membantu dalam membatsasi konsumsi gula, garam, dan lemak sehari-hari.

Dari ilustrasi isi piringku tersebut kita juga dapat melihat bagaimana anjuran dari kementrian kesehatan untuk melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari. Apakah itu aktivitas fisik? Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh akibat dari kerja otot rangka dan mengakibatkan keluarnya tenaga dan energi. Aktivitas ini dibagi menjadi aktivitas fisik ringan, sedang dan berat. Aktivitas fisik ringan misalnya menyapu rumah, mencuci, menyetrika, berjalan santai, membaca sambil duduk, membuat prakarya, golf, memancing, dan lain sebagainya. Sebuah aktivitas dimana saat melakukan hal tersebut kita masih dapat bersantai. Aktivitas fisik sedang misalnya berjalan cepat (5km/jam), berkebun, memindahkan prabot rumah tangga, bersepeda, tenis meja, dan lain sebagainya.

Okay, setelah membaca dan mengukur kemampuan diri sepertinya diet atau menghilangkan perut buncit dan menurunkan berat badan adalah dengan :
  1. Melakukan konsumsi seperti pada panduan isi piringku
  2. Minum air 8 gelas per hari
  3. Mengurangi junkfood
  4. Berolahraga rutin setiap hari (melihat aplikasi di HP)
Semoga 4 hal tersebut dapat dilakukan, sepertinya akan ditambah dengan journaling makanan. Ini lebih ke evaluasi sih, apa saja yang sudah aku makan sehari itu wkwkwk.
Bismillah, sehat.




Read More

Refleksi Titania Az Zahra

 



Tahun 2022 sudah hampir di ujung, dalam beberapa hari 2023 akan siap menyapa. Seperti sudah menjadi ritual akhir tahun, selalu bertanya pada diri, apa saja yang sudah dilakukan selama 2022 lalu. Apakah sudah sesuai antara apa yang direncanakan dengan capaian. Inilah rutinitas yang selalu aku lakukan untuk mengetahui sejauh mana aku melangkah. Sudah sampai mana saat ini, jangan-jangan stuck. Tidak ada pertumbuhan yang di alami.

Di awal tahun hatiku membara untuk menjadis seorang blogger, sampai aku membuat rencana untuk update tulisan. Tetapi... itu adalah rencana hebat yang tidak dapat direalisasikan. Nyatanya, sampai sekarang kertas-kertas yang sudah aku print itu bersih. Padahal aku membuat untuk 3 website. Seperti tahun sebelumnya, one daya one post masih menjadi ingin yang tak bertemu dengan nyata. Padahal seharusnya tahun ini menjadi langkah awal untuk menjadi seorang blogger. Tapi? Baiklah, semoga ini dapat terwujud di tahun 2023. Eh sebentar, ini aku lakukan di awal tahun 2021 hihi..

Buku, sungguh dari jumlah buku yang dibeli lebih banyak dibandingkan dengan buku yang terbaca di tahun ini. Meniatkan diri untuk melakukan review terhadap bacaan, akhirnya akan ketahuan berapa jumlah buku yang aku baca melalui review pada blog ini. Ya ampuun, dikit banget. Duh, malu rasanya.

Tahun ini juga mulai bergabung ke dalam sebuah instansi pendidikan. Awalnya aku pikir akan keluar dalam 3-6 bulan pertama, ternyata malah menemukan sebuah alasan kuat kenapa belum memutuskan untuk resign. Dan sepertinya akan menjadi sebuah perjalanan panjang untuk misi dapat dituntaskan. Nah, disini malah kudu belajar kembali tentang bidang yang sudah lama aku tinggalkan. Mengurusi orang. Jadi, ada pengetahuan yang mendadak harus dipelajari, ya...human development. Sebuah hal yang sudah lama ingin dipelajari secara mendalam, namun sempat terkikis karena digital marketing. Bisa dibilang, saat ini mengenai human development dan digital marketing masih setengah-setengah. Meski akhirnya memutuskan untuk mempelajari keduanya dalam waktu yang bersamaan.

Daya Muda, sejak awal kelahirannya aku berjanji dalam hatiku akan membesarkannya dengan baik. Tidak ingin dia seperti yang sebelum-sebelumnya. Menyiapkan penerus adalah hal mutlak, dan disini pula tempat yang memaksa aku untuk mau belajar. Merasa selalu muda berhadapan dengan para pemuda dan pelajar. Bergaul dengan mereka dengan mencoba memasukkan nilai yang dimiliki. Ah...iya bagian ini.

Melawan rasa malas dan mencukupkan dengan apa yang sudah dimiliki itu tidak mudah. Butuh semangat yang lebih besar daripada perasaan ingin menunda pekerjaan. Seperti menulis ini, sudah terpikir beberapa pekan lalu untuk membuka kran kata yang telah tertutup beberapa saat. 

Aku pasti bisa menikmati semua dan menyelesaikan semua. Kalau ditanya mau apa di 2023? Aku sangat yakin untuk belajar bagaimana cara mengelola manusia dan segala pernik dalam dunia digital. Bukan lagi mempelajari coding, sepertinya aku haru mengetahui batasan untuk saat ini.

Belajar editing video, mendalami canva lagi, mengelola IG, Tiktok, Facebook, Youtube, kembali menulis SEO, mengelola web dan blog yang sudah dibuat. Tahun ini harus ada hasil yang dilakukan. Aku adalah seorang pembelajar yang tidak akan mudah menyerah.

Aku hidup di dunia digital, di dunia maya menjadi apa yang aku inginkan tanpa ada batasan. Tanpa perlu orang memberikan panggung penghargaan. Semua akan didapatkan saat memiliki kesabaran dan kegigihan dalam belajar. 

Mulai lagi mengembalikan hafalan yang beberapa tahun terakhir tak lagi diulang. Memperbaiki hubungan dengan Allan dan Al Qur'an. Seimbangkan segala ilmu pengetahuan. Pastikan segala proses belajar yang dilakukan dalam rangka menuju kepada Tuhan.

Ingat! Guru alfatih memiliki lebih dari satu keahlian. Belajar jadi ibu, istri, dan anak yang baik. Belajar menjadi hamba yang tulus untuk melakukukan pengabdian kepada Sang Maha Raja.

Jika suatu hari nanti kau sudah merasa lelah, berhentilah sejenak. Berikan jeda, jangan berhenti. Semangat selalu, Titania Az Zahra...


Read More

Pelajaran dari Hadis Arbain ke-42 (Khouf dan Roja)




Dalam menjalani kehidupan kita harus memiliki keyakinan akan besarnya rahmat Allah dan rasa takut terhadap adzab Allah. Kedua sifat ini dikenal dengan Khouf (takut) dan Roja' (pengharapan). Khouf dan roja' haruslah dilakukan dengan seimbang, sebagaimana sayap burung. Kita tidak boleh terlalu condong terhadap rasa takut kepada Allah sampai melupakan ampunan Allah, karena ini akan menyerupai sifat dari kaum khawrij. Pun sebaliknya, tidak hanya mengingat rahmat Allah sehingga kita tidak memiliki rasa takut dalam melakukan kesalahan terhadap Allah sebagaimana kaum murji'ah. Seimbangkan kedua sifat khouf dan roja' sebagaimana pada ulama ahlul sunnah wal jamaah.


عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: «قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ! إِنَّكَ مَا دَعَوتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي. يَا ابْنَ آدَمَ! لَو بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ. يَا ابْنَ آدَمَ! إِنَّكَ لَو أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئاً لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Hai anak Adam, sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam, seandainya dosa-dosamu setinggi langit (begitu banyak), kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Hai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apa pun, pasti Aku akan menemuimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
 (HR. Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan).


Hadits Arbain ke-42 di atas mengingatkan kita betapa besarnya ampunan Allah. Sebanyak apapun dosa yang kita lakukan Allah tidak peduli mau setingggi langit ataupun sepenuh bumi, pasti Allah maafkan. Bahkan dengan gamblang Allah melalui hadis yang disampaikan oleh Rasulullah ini telah memberitahukan kepada kita mengenai apa yang harus dilakukan agar mendapat pengampunan Allah. 



Pertama, berdoa dan berharap kepada Allah.

 "Dan Rabbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu....
 (Al Mu'min:60)
Dalam doa yang kita lakukan tentunya sangat mengarapkan pengampunan Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan. Meletakkan harapan kepada Allah dengan rasa takut dan harap dalam satu paket permohonan. 


Kedua, istighfar (mohon ampun kepada Allah)
Meskipun dosa kita setinggi langit atau para ulama ada yang menyebutkan sejauh mata memandang Allah akan memberikan pengampunan asal kita memohon ampun dengan istighfar. Istighfar dapat bernilai dua hal, yaitu taubat dan doa. Istighfar bernilai tobat saat kita melakukan istighfar dengan meninggalkan dosa yang kita lakukan akan tetapi, akan bernilai doa apabila ternyata lisan beristighfar akan tetapi tetap melakukan perbuatan dosa. Sehingga dosa inilah yang akan menjadi penghalang terkabulnya doa. Maka, memohon ampunlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya agar Allah mengampuni dosa kita yang setinggi langit itu.


Ketiga, tidak menyekutukan Allah
Dosa manusia yang sepenuh bumi akan diampuni asalkan kita sudah menanggalkan penyekutuan kepada Allah. Apabila kematian menemui kita tentu berharap seluruh diri kita baik hati, badan, maupun perbuatan adalah dalam rangka menjalankan ketauhidan kepada Allah. Karena hanya dengan hal tersebut seluruh dosa akan diampuni oleh Allah. Dalam buku Al Ulum Wal Hikam disampaikan, ahli tauhid akan dilemparkan ke neraka tidak seperti orang kafir, yang melemparkan ahli tauhid dan orang kafir juga berbeda, ahli tauhid tidak akan kekal ke dalam neraka sebagaimana orang kafir. Jika semakin sempurna iman seseorang maka dia akan mendapatkan pengampunan dan tidak akan masuk ke dalam neraka.



“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.” 
(QS. Al-Anbiya’: 90)




Disusun dalam rangka mengerjakan tugas Bu Nyai Caruban 😇
Read More

Tulisan Kegundahan

Terkadang dalam menjalani kehidupan kita perlu bersikap sebagaimana fisika klasik mengajarkan. Anggap saja semua baik seperti hanlnya nilai gravitasi yang dianggap sama dengan 10. Coba bayangkan jika nilai gravitasi bumi ditulis sebagaimana angka seharusnya, perhitungan akan menjadi semakin rumit. Kesempurnaan di dunia ini akan terjadi saat kita mengabaikan dan menganggap itu sempurna. Tidak ada yang benar-benar sempurna. Anggap saja akan membantumu tetap tersenyum saat hidup ini tidak sesuai ekspetasi.

Ada yang lebih tinggi dari anggap saja, yaitu penerimaan tanpa syarat. Menerima segala jalan Tuhan dan berbahagia menjalaninya tanpa syarat. Bukan hanya sekadar menghibur diri hanya dengan anggap saja, tetapi benar-benar menerima apapun pemberian. Tetap penuh cinta meski patah tak lagi terbantah. 

Dalam hidup juga tetap harus memperhatikan hal kecil sebagaimana fisika moderen yang membicarakan hal mikro. Bukan hanya partikel, elektron yang berpindah dari inti atom pun diamati. Cobalah ambil hal-hal inti. Meski kita boleh meganggap semua baik-baik saja tetatap harus memperhatikan hal kecil yang memberikan pengaruh besar. Sesuatu yang bersifat pokok jangan pernah ditawar, karena berakibat brutal.

Jangan memandang semua hanya pada hal yang tampak luar. Masih banyak lorong rahasia yang disembunyikan Tuhan. Kita tak perlu menebak dan berprasangka, jalani saja dan lakukan kewajiban.  Kewajiban kita adalah berproses masalah hasil itu adalah urusanNya. Bisa apa kita dihadapan Ke-Mahaan-Nya? Hanya bisa mengiba dan memohon agar limpahan kasihNya tidak hilang seperti kasih yang disampaikan mantan kekasih.

Tak perlu risau dengan masa depan, bukankah Tuhan tidak pernah bermain dadu? Begitu kata Einstein kepada Bohr. Semuanya telah tergaris tapi bukan berarti kita hanya duduk manis menunggu garis. Tetap ada usaha manusia dan berbagai probabilitas di dunia yang pasti ada. Karena Tuhan tidak pernah bermain dadu pada kepastian tetapi masih memberikan banyak kemungkinan atas hal yang masih bisa diusahakan. 

Bekerjalah sampai Tuhan mengambil keputusan atas segala yang kamu usahakan. Manfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Karena bisa jadi semua tidak akan berulang dua kali. Selamat menikmati jamuan, sampai jumpa kembali di garis finis kehidupan.

Read More

Insight Tafsir Al Falaq (Fi Zhilalil Qur'an)


 


Uqbah Bin Amr r.a berkata, Rasulullah bersabda: Tahukah kamu, ayat-ayat yang diturunkan tadi malam, yang tidak ada ayat-ayat yang setara dengannya? Yaitu Qul a'uudzu birobbil falaq dan qul a'uudzu birabbinnas. (HR Malik, Muslim, Tiemidzi, Abu Dawud, dan An Nasa'i) 


Surat Al Falaq dan An Nas merupakan surat muawidztain atau surat istimewa. Surat ini merupakan surat perlindungan, sebuah surat yang mengajak pembacanya menuju arena yang dilindungi. Ibnul Qayyim dalam tafsirnya bahkan menggambarkan dalam surat ini seolah-olah Allah sedang membuka pintu perlindunganNya dan membentangkan naunganNya untuk mereka. Allah memberikan benteng perlindungan dan meminta manusia untuk masuk agar merasa tenang di dalamnnya. Allah sangat tahu jika manusia itu lemah maka membutuhkan tempat yang tenang, aman, dan menjamin keselamatan dari ancaman musuh-musuhnya.

Berikut adalah beberapa insight yang didapatkan setelah membaca tafsir Al Falaq

Pertama, kita harus meminta perlindungan kepada Allah.

Sebagaimana dalam ayat pertama, 

قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)

Kita harus memohon perlindungan kepada Tuhan yang menguasai subuh. Tetapi jika kita juga melihat arti "falaq" sebagai makhluk berarti kita sedang berlindung kepada tuhan yang menguasai seluruh makhluk. Dan ini akan sangat relevan dengan ayat selanjutnya yang memohon perlindungan dari kejahatan makhluknya.

Tidak ada yang dapat melindungi kita sesempurna Allah. Rasulullah selalu membaca surat ini dan surat An Nas sebelum tidur. Aisyah ra. menceritakan jika Nabi Muhammad akan mengumpulkan kedua tangan kemudian meniupnya dan membacakan surat Al Falaq dan An Nas setelah itu mengusapkan keseluruh badan beliau. Dan Rasulullah mengulanginya sebanyak 3 kali. 


Kedua, kita meminta perlindungan kepada Allah atas empat hal

Pada ayat kedua sampai dengan keempat, manusia meminta perlindungan itu pada empat perkara yaitu: kejahatan makhlukNya, kejahatan di waktu malam, kejahatan sihir, dan rasa dengki orang lain.

مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,


1. Kejahtan Makhluk-Nya

Kejahatan secara mutlak dan global. Dari kejahatan makhluk yang tampak maupun tidak tampak. Kita sedang memohon agar Allah melindungi kita dari segala kejelekan yang dapat ditimbulkan dari perbuatan makhlukNya. Secara eksplisit kita sedang meminta agar Allah memberikan kebaikan kepada kita.


وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,


2. Kejahatan Malam

Secara bahasa Al Ghasiq artinya yang tumpah dan yang mengalir deras, sedangkan Al Waqab berarti galian di gunung yang mengalirkan air. Ini seperti saat malam telah tumpah dan menggenangi daratan. Suasanya mencekam dan menakutkan. Di saat gelap malam dan pekat rangat rentan muncul sesuatu baik yang nyata maupun tersembunyi. Saat itu binatang buas keluar untuk mencari mangsa, binatang melata keluar dari persembunyiannya, mata-mata keluar untuk mengintai dan mencari kelemahan, seseorang yang bersembunyi dan siap untuk membunuh, rasa was-was yang dibuat setan. Kesedihan-kesedihan yang menyiksa perasaan terkadang juga akan datang diwaktu ini. Pikiran-pikiran negatif kita seringkali memang hadir saat malam sunyi.

وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ 

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),


3. Kejahatan Wanita Penyihir

An Naffasti fil 'uqad adalah wanita tukang sihir yang berusaha mengganggu dan menyakiti dengan jalan menipu syaraf, indra, dan meberikan kesan pada jiwa serta perasaaan. Saat kita melihat ada orang muntah paku dan lain-lain itu adalah bentuk dari penipuan dari tukang sihir atas indra dan syaraf kita. Rasa takut yang muncul karena hal-hal itu juga bagian dari cara kerja mereka. Semua itu hanyalah khayalan yang menipu indra kita.

Kisah Nabi Musa dengan para penyihir hebat Fir'aun adalah jawabannya. Pada saat para penyihir melemparkan tongkatnya kemudian menjadi ular, ternyata itu hanyalah bayangan saja. Bukan benar-benar menjadi ular. Bahkan digambarkan saat itu sebenarnya Nabi Musa juga merasa gentar ketika melihat ular-ular itu merayap. Namun, kemudian Allah memerintahkan Musa untuk melemparkan tongkatnya dan kemudian menjadi ular sungguhan, bukan lagi tipuan dan dapat memakan habis ular jadi-jadian para penyihir. Hal ini terdapat pada surat Taaha 66-69 yang artinya :

(Berkata Musa, "Silakan kamu sekalian melemparkan") maka mereka melemparkannya. (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka) asal kata 'Ishiyyun adalah 'Ushuwwun, kemudian kedua huruf Wawu ditukar menjadi Ya, selanjutnya harakat huruf 'Ain dan Shad dikasrahkan, maka menjadi 'Ishiyyun (terbayang kepada Musa seakan-akan karena pengaruh sihir mereka ia) merupakan ular-ular (yang berjalan) atau merayap pada perutnya. (Maka timbullah perasaan) muncul perasaan (takut dalam hati Musa) dia merasa takut karena ternyata sihir mereka sejenis dengan mukjizatnya, sehingga akibatnya akan mengaburkan mana yang hak dan mana yang batil di mata orang banyak, yang nantinya mereka tidak mau beriman, disebabkan kejadian itu. (Kami berkata) kepada Musa, ("Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul) kamulah yang akan mengungguli mereka. (Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu) yakni tongkat (niscaya ia akan menelan) yakni akan melahap(apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir) ulah tukang sihir belaka. (Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang") dengan sihirnya itu. Lalu Nabi Musa melemparkan tongkatnya, maka tongkat Nabi Musa itu menjadi ular yang besar dan menelan semua apa yang diperbuat oleh para ahli sihir.


وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki


4. Kejahatan orang yang dengki/hasad

Hasad adalah sikap jiwa terhadap kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain dan menginginkan agar nikmat itu hilang dari orang tersebut. Ayat ini juga dapat menjadi pelindung untuk kita terhindar dari penyakit ain. Sebuah penyakit yang disebabkan oleh rasa iri dan dengki.








Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.